Anand Krishna, tokoh spiritual antaragama dari Indonesia, bersama enam pengurus Yayasan Anand Ashram Indonesia (berafiliasi dengan United Nations) dijadwalkan tiba di Sarnath, Senin (5-1), untuk mempersembahkan patung Buddha terbuat dari batu setinggi 2,5 meter kepada Yang Mulia Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14, pemimpin spiritual dan pemerintahan rakyat Tibet di pengasingan.

Direncanakan, setelah diinaugurasi oleh Dalai Lama ke-14, patung Buddha akan diletakkan di Central Institue of Higher Tibetan Studies (Deemed University), Sarnath (Uttar Pradesh), India.

Patung Buddha ini dibuat dari batu yang sama untuk membangun Candi Borobudur pada abad ke-9 Masehi di Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia.

Anand Krishna mengatakan persembahan ini untuk memperkuat ikatan spiritual dan budaya antara masyarakat Indonesia dan Tibet, serta mendukung perjuangan tanpa kekerasan Mulia Dalai Lama untuk melindungi warisan budaya dan sejarah Tibet.

“Saya, mewakili rakyat Indonesia, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia Dalai Lama ke-14 atas upayanya yang tak kenal lelah dalam melindungi warisan budaya dan sejarah Tibet secara damai,” kata Anand Krishna.

Dengan mempersembahkan patung dari Indonesia ini kepada Dalai Lama dan kemudian diletakkan di tanah India, diharapkan rakyat Tibet, India, dan Indonesia bersatu dalam cinta, damai, dan harmoni.

Dia menjelaskan dalam catatan sejarah di Tibet, sekitar abad ke-11 Masehi, secara tak langsung terbangun hubungan antara Kerajaan Sriwijaya dan Tibet melalui Atisha, biarawan Buddhis dari India. Di Kerajaan Sriwijaya inilah Atisha belajar kepada Dharmakirti-Svarnadvipi, seorang guru spiritual yang hidup di Kerajaan Sriwijaya.

“Selanjutnya Atisha pergi ke Tibet untuk mengajarkan ajaran kuno meditasi Tong-Len yang beliau pelajari dari Dharmakirti-Svarnadvipi. Hingga saat ini nama Dharmakirti-Svarnadvipi sangat dekat di hati Dalai Lama ke-14 dan masyarakat Tibet,” lanjut Anand Krishna .

Maya Safira Muchtar, ketua Yayasan Anand Ashram, mengatakan saat ini di Indonesia tak banyak orang yang tahu hubungan sejarah antara Kerajaan Sriwijaya dan Tibet. n HES/N-1

Sumber:
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009010423422145