Setiap orang terkadang mempunyai definisinya sendiri-sendiri tentang meditasi, begitu juga dengan pengalaman dalam meditasi. Setiap orang mempunyai pengalaman yang unik, mengalami sensasi yang unik. Ini tergantung dari pengkondisian dari orang tersebut. Jadi tidak bisa dibandingkan.

Kebanyakan orang juga mengaitkan meditasi dengan kesehatan, kesembuhan, bertapa, menyepi, meninggalkan semuanya untuk pergi ke hutan, bahkan sampai memperoleh kesaktian. Sensasi meditasi setiap orang juga berbeda, ada yang melihat cahaya, mendengar suara, merasakan getaran, kesemutan, ada seperti listrik, udara yang mengalir dan sebagainya. Dan semuanya itu benar adanya tergantung dari kepekaan masing-masing orang.

Dan ada yang merasakan gembira ketika merasakan sensasi tersebut dan kemudian menerjemahkan bahwa ia sudah mendapat kesaktian. Tetapi ada juga yang merasa gelisah dan takut karena menerjemahkan sensasi tersebut sebagai makhluk halus, roh jahat atau setan yang mengalir dalam dirinya. Lagi-lagi, ini tergantung dari pengkondisian dari orang tersebut, apa yang dia baca, apa yang dia dengar, apa yang dia tonton, apa yang dia ketahui tentang meditasi akan mempengaruhi pengalaman orang tersebut dalam meditasi.

Jadi mana yang benar?

Persoalannya adalah bukan benar atau salah, tetapi apakah meditasi yang dilakukan bermanfaat bagi diri sendiri apakah itu berupa sisi kesehatan, kebahagiaan, ketenangan, kedamaian dan kemudian juga bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan ini bisa dinilai melalui diri sendiri, maupun orang terdekat. Apakah meditasi membawa perubahan ke dalam diri orang tersebut?

Bagi Bapak Anand Krishna, yang merupakan pendiri dari Yayasan Anand Ashram, Meditasi adalah Gaya Hidup. Anda bisa membaca artikel tersebut. Beliau adalah seorang praktisi Meditasi dan Yoga, juga penulis lebih dari 170 buku. Semua buku-buku yang Beliau tulis adalah berdasarkan pengalaman pribadi sehingga dapat dijadikan panduan atau referensi bagi setiap orang yang ingin melakoni hidup meditatif.

Di Padepokan Anand Ashram tidak hanya diberikan latihan-latihan meditasi, tetapi juga merupakan kumpulan orang-orang yang mendalami dan menjalani gaya hidup meditatif sehingga mereka tidak berhenti hanya sebatas kesehatan saja, kesuksesan materi saja, kesaktian semata tetapi juga mendalami diri sejati, apa tujuan hidup di dunia, apa itu kebahagiaan sejati, apa itu kemuliaan hidup dan sebagainya.

Kesehatan dan sensasi dalam meditasi hanyalah gula-gula, tetapi seperti yang Bapak Anand Krishna katakan bahwa kita jangan berhenti di tempat, jangan hanya tertarik dengan gula-gula, lanjutkan perjalanan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi lagi. Dan ini harus dilakoni dan dijalani, pengalaman-pengalaman di Anand Ashram bersama Bapak Anand Krishna sangat menunjang untuk menemukan jati diri kita yang sejati.