Banyak orang yang sangat sangat emosional, tidak sedikit juga orang yang seperti mesin hampir tanpa emosi . Emosi bagian dari hidup kita yang kadang membuat kita jungkat jungkit, up side and down. Gimana ya untuk bisa hidup berdampingan secara sehat dengan emosi . Hal inilah yang kemudian dilatih dalam latihan meditasi Seni Memberdaya Diri 1, latihan minggu kedua, Emotion Culturing. Latihan meditasi ini dilaksanakan di Anand Krishna Information Center Solo, Jum’at , 29 Juni 2012 pukul 19.00- 20.30 wib. Bapak Anand Krishna menyampaikan bahwa emosi sebagaimana lapisan kesadaran yang lain memang harus diberdayakan, bukan direpresi atau dibiarkan mengalir tanpa kendali.

Dengan melantunkan suara kita bisa mengendalikan emosi, bisa memberdayakan emosi, sehingga kita bisa menjadi lebih sehat. Suara itu berhubungan dengan bagian-bagian dalam tubuh kita, dalam lapisan lapisan energi yang mengalir dalam tubuh kita.

Suara A yang dilantunkan dengan nada yang pas akan berpengaruh pada tubuh kita bagian bawah.

Suara U yang dilantunkan dengan nada yang pas akan berpengaruh pada tubuh kita bagian tengah.

Suara M yang dilantunkan dengan nada yang pas akan berpengaruh pada tubuh kita bagian atas.

Suara itu akan menjadi pemicu bagi emosi yang terpendam dalam setiap bagian tubuh kita untuk dilepaskan, atau diselaraskan kembali dengan gelombang bio ritmik tubuh kita. Sering kali kita mengabaikan emosi dan tahu-tahu karena timbunan emosi yang sudah overload, kita mudah sekali terpicu untuk jatuh dalam kemarahan atau depresi yang berkepanjangan.

Dengan tekun berlatih dan dengan alat latihan yang tepat kita akan memperoleh lapisan emosi yang prima, sehingga bila terjadi banyak kejadian yang tidak kita inginkan, kita bisa let go. Yang menarik orang yang memaafkan atau mudah melupakan kesalahan orang lain atau peristiwa buruk adalah orang yang keseimbangan emosinya prima. Nampaknya sederhana namun membutuhkan energi yang besar untuk melakukannya.

Oke mari kita latihan di rumah ya teman-teman, kita berdayakan lapisan emosi kita.

Damai, Damai, Damai