Pesan

14 Januari 2022

 

Sahabat terkasih,

Pertama-tama, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Anda semua – para pembicara, peserta, dan pantia simposium ini dalam rangka memperingati Anand Ashram Foundation Day, Hari Jadi ke-32  dari Yayasan Anand Ashram. Puji Syukur, dan Tuhan memberkati Anda semua.

Dari sudut pandang manusia, ini adalah perjalanan panjang dan lama… namun dari sudut pandang Keberadaan, 32 tahun waktu manusia  terasa tidak berarti, sungguh sangat singkat dibandingkan Keabadian.

Tapi, ini bukan tentang panjang dan lamanya perjalanan. Ini tentang arti dan makna sebuah perjalanan. Apakah dalam perjalanan ini kita sekadar memenuhi tugas-tugas duniawi, keluarga dan tujuan sosial kita, atau kita memilih berkontribusi untuk tujuan yang lebih besar?

Saya jadi teringat akan J. Krishnamurti yang pernah berkata bahwa hewan pun menjaga keluarganya. Beberapa jenis hewan pun memiliki tatanan masyarakat juga. Kita sebagai manusia ditakdirkan untuk melakukan sesuatu yang lebih bermakna. Sudahkah kita memenuhi takdir kita?

Anand Ashram memberikan kesempatan pada mereka yang bekerja untuk tujuan yang lebih besar dengan kesempatan untuk memenuhi takdir mereka. Kita semua memiliki tanggung jawab keluarga dan sosial, mari kita penuhi, tetapi jangan berhenti di situ. Mari kita melakukan sesuatu yang lebih bermakna bagi hidup kita!

Semua kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Anand Ashram adalah hal yang baik, dan sekali lagi saya harus berterima kasih kepada Anda semua untuk itu. Di tahun-tahun mendatang, kita memiliki tantangan yang lebih besar, masalah sosial yang lebih kompleks, terutama terkait dengan kesehatan mental dan emosional. Semoga tidak terjadi, tapi saya melihat generasi anggota masyarakat yang kurang humanis, kecuali kita memperbaiki masalah seperti itu sebelum terlanjur menjadi masalah besar dan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tatanan sosial.

Anda mungkin pernah mendengar ungkapan FOMO, yang sering dianggap enteng. FOMO adalah Fear of Missing Out, Takut Ketinggalan Zaman. Kita terus membeli barang, mengupgrade gadget terbaru dan lain-lain karena kita tidak ingin ketinggalan sesuatu.

Sayangnya, bahkan mereka yang menganggap FOMO secara serius tidak tahu apa penyebabnya. FOMO disebabkan oleh Identitas Palsu atau Pseudo Identity, yang saat ini sudah diderita oleh sebagian besar dari kita. Kita menganggap barang-barang yang kita miliki, gadget yang kita peroleh, likes di postingan/status kita di media sosial, uang yang kita miliki di bank dan dan sebagainya sebagai identitas kita. Tanpa mereka, kita merasa tidak berharga. Mungkin, Sahabatku, tidak ada penghinaan yang lebih besar terhadap Keberadaan daripada perasaan tidak berharga seperti itu hanya karena Anda tidak memiliki sesuatu yang mungkin dimiliki orang lain.

Sekali lagi, sayangnya, kebanyakan dari kita sudah mempercayai Identitas Palsu atau Pseudo Identity tersebut. Dengan demikian kita merasa sangat tidak aman dan tersisih, jika kita tidak mengikuti tren yang dibuat oleh sekelompok rakshasa demi keuntungan mereka sendiri.

Bukan, ini bukan hanya teori konspirasi. Rakshasa telah ada sejak dahulu kala. Mereka datang dalam bentuk yang berbeda. Mereka mungkin tidak memiliki taring seperti yang digambarkan dalam buku komik. Mereka bisa berpakaian bagus dan dipandang sebagai anggota masyarakat yang terhormat.

Siapa para rakshasa? Kata rakshasa berasal dari kata raksha atau perlindungan. Mereka seharusnya menjadi pelindung, untuk melindungi masyarakat dari kejahatan. Sayangnya, beberapa dari mereka terbawa oleh ego mereka. Bukannya melindungi masyarakat, mereka malah memperbudak masyarakat. Waspadalah terhadap mereka!

Jadikan diri Anda semakin tidak bergantung pada rakshasa semacam itu. Tanam makanan Anda sendiri. Barter produk Anda dengan produk orang lain yang mungkin Anda butuhkan. Jangan, saya ulangi, jangan terbawa oleh dunia materi yang berkilauan. Anda dapat menimbun kekayaan sebanyak yang Anda bisa dan dalam mata uang apa pun, dalam bentuk apa pun – ketika Anda lapar, Anda membutuhkan makanan. Anda tidak bisa memakan euro, dolar, perak, dan emas yang telah Anda kumpulkan. Adalah kebodohan belaka untuk berpikir bahwa dengan uang Anda dapat membeli apa saja. Belajar dari kesalahan yang dibuat oleh para pemimpin negara-negara yang sekarang menderita karena kelangkaan pangan.

Anand Ashram harus menjadi sepenuhnya mandiri, dan dalam posisi untuk menyediakan bagi mereka yang mungkin tidak memiliki kemampuan, yang membutuhkan, yang kurang mampu. Jangan menghabiskan air sia-sia, Jangan membuang energi dalam bentuk apapun secara sia-sia.

Dan, yang terpenting, menjangkau mereka yang menderita berbagai masalah mental yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Yoga harus dilakoni, meditasi harus diterjemahkan sebagai keterlibatan aktif dengan masyarakat, tanpa keterikatan sekaligus penuh kasih. Karena, cinta dan kasih sayang tidak akan pernah bisa tumbuh selama Anda memiliki keterikatan, selama Anda mengharapkan semacam balasan. Saatnya telah tiba ketika kita semua harus melampaui nafsu dan bekerja dengan penuh kasih.

Kita diberkahi dengan pandangan ke depan tentang hal-hal yang akan datang beberapa bulan sebelum pandemi secara resmi diketahui dan diumumkan. Pandangan ke depan seperti itu, visi seperti itu diberitahukan kepada kita semua untuk beberapa alasan tertentu, (tapi) diiringi tanggung jawab untuk menjalankannya. Sekarang, waktunya untuk melayani!.

 

Tuhan memberkati kita semua.