VIVAnews – Kubu tokoh spiritual Anand Krishna menginginkan kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan dapat berakhir damai. Maka itu, kubu Anand Krishna berharap kasus ini segera selesai.
“Kami berharap permasalahan selesai dan berdamai,” kata Maya Safira Muchtar, Ketua Yayasan Anand Ashram Fundation usai silaturrahmi dengan warga Gunung Geulis dan Muspika Kecamatan Sukaraja, di padepokan Anand Kharisna, Bogor, Sabtu 27 Februari 2010.
Padepokan yang berada di Bogor ini berlokasi di Kampung Bojong Onje, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Maya berharap, orang yang melaporkan Anand ke polisi agar berdamai.
“Kami berharap dengan silaturrahmi ini dapat mempererat tali silaturahmi yang sudah lama terjalin,” kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan mensosialisasikan program-program bakti sosial keluarga besar Anand Ashram yang sudah berjalan di Desa Gunung Geulis.
Diantaranya termasuk, pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan dan gizi, bazaar barang murah, gerakan minum susu bagi siswa sekolah dasar di sekolah setempat serta perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus bersama–sama warga.
Sementara itu, Tarmizi, salah seorang tokoh masyarakat Gunung Geulis, mengatakan, pihaknya sangat tidak mengalami keresahan dengan keberadaan padepokan Anand Krishna.
“Hasil silaturahmi ini paling sedikit kami sudah tahu, yang tidak tahu menjadi tahu tentang keberadaan padepokan Anand Kharisna ini,” kata Tarmizi.
Silaturrahmi dengan masyarakat Gunung Geulis dan Muspika Kecamatan Sukaraja ini sendiri bertema Satu Bumi, Satu Langit dan satu Kemanusiaan untuk selalu mewujudkan keselarasan antara one earth re-treat center dan masyarakat sekitar.
Laporan: Ayatullah Khumaeni l Bogor