Kamis, 16 April 2009, pada pukul 14:45 WIB, Bapak Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Prijanto didampingi Ketua Badan Kesatuan Bangsa (Kesbang) DKI Jakarta, Bapak Drs. Syamsul Arfan Akilie M.Si dan Bapak Almer N berkenan menerima para pengurus harian Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) di ruang tamu kantor Wagub DKI Jakarta. Para pengurus harian Yayasan Anand Ashram diwakili oleh Ibu Maya Safira Muchtar, Bapak Made Yudhanegara, Ibu Liny Tjeris, Ismoyo Palgunadi, Muslihah Razak dan Joehanes Budiman.
Dalam suasana yang santai dan ringan, Ketua Yayasan, Ibu Maya Safira Muchtar menjelaskan kepada Bapak Wagub tentang Ruwatan Nusantara yang telah dilaksanakan pada 14 Januari 2009 lalu di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah. Juga diserahkan, sejumlah buku-buku karya Bapak Anand Krishna dan penjelasan tentang program-program yang telah dilakukan oleh Yayasan Anand Ashram melalui sayap-sayap organisasinya. Program-program seperti BTBS (Berkarya Tanpa Beban Stres), MTDS (Mengajar Tanpa Dihajar Stres), dan Olahraga Tertawa di Monas sangat menarik perhatian beliau. Selesai mendengarkan penjelasan dari Yayasan Anand Ashram, Bapak Prijanto selaku Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta berkenan membubuhkan tanda tangan-nya di atas secarik kertas yang nantinya akan dibuatkan sebuah prasasti. Prasasti ini berisikan tekad anak bangsa untuk kembali mengenali jati diri bangsa lewat pemahaman kembali pada kebudayaan dan kearifan lokal sehingga terjadi persatuan dan kesatuan. Beliau menyampaikan apresiasi dan pujian kepada Anand Ashram karena mampu mengajak generasi muda untuk mengupayakan keterlibatannya dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa lewat budaya. Beliau berpesan bahwa walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam perbedaan, tapi kita semua bisa bersatu bila ada perekatnya. Perekat yang dibutuhkan ada 2 macam, yakni : (1) Subyeknya siapa? Sutradaranya siapa? Motor penggeraknya siapa? “Dalam hal ini, tentu saja Yayasan Anand Ashram, “ kata Pak Prijanto seraya menambahkan bahwa perekat ke-2 adalah (2) Alat pemersatunya apa? Beliau memaparkan bahwa sangatlah tepat para founding fathers bangsa ini ketika merumuskan Pancasila sebagai dasar negara karena Pancasila adalah alat perekat utama masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan pemeluk agama yang berbeda. Setelah diterima kurang lebih satu jam, pertemuan ini diakhiri dengan foto bersama. |