Pelayanan Pusat Pemulihan Stress dan Trauma Keliling, PPSTK Merapi yang dikordinasikan oleh National Integration Movement (Yayasan Anand Ashram, www.anandkrishna.org) yang pertama dilakukan pada hari ini (31 Oktober 2010) di dua barak pengungsian berlokasi di desa Girikerto. Pertama di pagi hari berlokasi di Barak Balai Desa Girikerto dan kedua di sore hari berlokasi di SD Tanggung di desa yang sama. Masing-masing barak menampung kurang –lebih 400 pengungsi. Saat siang hari para bapak dan remaja laki-laki pulang ke rumah masing-masing untuk memberi makan ternak di rumah asalnya.

Memberikan pelayananan PPSTK di desa-desa seperti yang kami lakukan 4 tahun yang lalu pada saat gempat di DIY dan Jawa Tengan sangat berbeda dengan melakukannya di barak-barak pengungsian. Di barak pengugsian, penduduknya dari berbagai tempat berkumpul di satu lokasi dalam satu ruangan yang besar.

Tidak seperti yang menyerahkan bantuan logistik bagi pengungsi, yang di kumpulkan di posko. Dalam pelayanan PPSTK ini kami langsung berinteraksi dengan para pengungsi. Hal pertama yang kami lakukan adalah membangun raport, bertegur sapa dengan para pengungsi. Sebanyak 25 orang personal, AKC Joglosemar dari berbagai latar belakang berbagai tugas. Pada saat sejumlah personil menyiapkan sound system, yang lainnya membangun raport dengan pengungsi sambil secara singkat memberitahukan pada mereka tentang acara yang akan kami lakukan beberapa menit kemudian dan mengajak mereka untuk berpartisipasi.

Pada saat membangun raport, seorang teman bercerita, dia berbincang dengan seorang embah yang berumur 115 tahun dan sudah menyaksikan gunung merapi meletus sebanyak 6 kali dan mengatakan, letusan yang kali inilah yang paling parah. Mereka pada umumnya sedih dengan ternak yang ditinggal di rumahnya kelaparan karena tidak ada makanan.

Pengungsi menyambut kedatangan tim PPSTK dengan antusias mengikuti lagu yang dinyanyikan dan gerakan yang diperagaan. Lirik Lagu-lagu bernuansakan kebangsaan mendapatkan perhatian berbagai kalangan yang ada di barak yang kami kunjungi. Pengungsi menerima tim dengan senang dan bergembira. Disela-selala terapi kami juga membagikan sejumlah kaos Aku Bangga Jadi Orang Indonesia.

Yang mengembirakan the Torch Bearers,Gilang dan Mira bisa dengan cepat dan sigap meminpin jalannya terapi teria, Mas Tunggul masuk di bagian terakhir untuk memberikan dua teknik sederhana pengeloaan stress. Lagu Terajana yang liriknya telah digubah dengan lirik kebangsaaan, Bhineka Tunggal Ika, mengakhiri perjumpaan kami dengan pengungsi di setiap Barak hari ini.

Minggu depan ( 7 Nopember) kami berencana untuk memberikan pelayanan di barak Cangkringan. Bagi yang ingin bergabung silakan bisa langsung ke Barak Cangkringan atau bersama-sama berangkat dari AKC Joglosemar. Bagi yang berminat menyampaikan kontribusi dalam bentuk donasi silakan juga atau memerlukan informasi yang lebih detil, bisa menghubungi:

Suriastini: 0811266309, email suriastini@gmail.com
Tunggul: 08164275432, email dm_slash@yahoo.com

Bencana tidak hanya menyebabkan penduduk mengalami kerugian secara materi namun pikiran, emosi dan jiwa mereka turut mengalami guncangan Seperti pentingnya pembangunan kembali fisik, raga, pemulihan pikiran, emosi dan jiwa dari stres dan trauma juga sangat penting.

Terapi pemulihan stres dan trauma pasca bencana dibutuhkan agar korban bencana memiliki pengetahuan, kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola stres dan traumanya.

Laporan oleh Wayan Suriastini