Update PPSTK 2 Januari 2011: Dua Embah Memerlukan Bantuan Untuk Oprasi Gondok Endemik

Paska Merapi, di tahun 2010 tim Pusat Pemulihan Stres dan Trauma Keliling (PPSTK) dikelola oleh NIM yang merupakan salah satu sayap Anand Ashram (www.anandkrishna.org) telah mengunjungi beberapa tempat untuk memberikan terapi pemulihan stress dan trauma diantaranya ke dua barak di Desa Girikerto,Turi; barak pengungsian Magowoharjo di Sleman, Jogjakarta; barak pengungsian Blabak, Magelang dan Desa Mriyan, Boyolali yang berjarak 4.5 km dari Gunung Merapi.

Pagi jam 06.30, 2 Januari 2011, tim PPSTK sudah berangkat dari Jogjakarta menuju ke dusun Ngaglik, Desa Krinjing, kecamatan Dukuh, Magelang. Dusun yang berpenduduk 287 jiwa ini, di pagi hari itu sangat cerah sehingga kami bisa melihat puncak merapi yang berjarak hanya 5.2 km dari dusun ini. Kunjungan ini merupakan kunjungan pelayanan pertama dari lima kali kunjungan yang tim PPSTK direncanakan di dusun ini. Setelah kunjungan pertama kunjungan pelayanan berikutnya akan dilakukan setiap dua minggu sekali. Kunjungan ke dusun ini berikutnya adalah tgl 16 Jan, 30 Jan, 13 Feb dan 27 Feb, 2011. Bagi yang ingin berpartisipasi silakan menghubungi Rahma di 081329261634.

Kami ingin menginformasikan pada saat pemeriksaan medis umum, ada dua embah yang mengidap penyakit gondok endemik, satu orang sangat besar sekali, kata dr Djoko yang periksa, embah ini sampai tidak bisa tidur terlentang karena akan sesak nafas, sehingga kalau tidur beliau miring. Kami berencana akan mengupayakan agar dua embah yang menderita gondok endemikini bisa dioprasi.

Kami mengetuk hati teman-teman semua untuk ikut membantu meringankan beban
dua embah ini.Bagi yang ingin memberikan donasi bisa disampaikan ke nomor
rekening saya di bca no 3422599611 atas nama Ni Wayan Suriastini.
Mohon disampaikan berita donasinya ke hp saya di 0811266309 atau
email saya suriastini@gmail.com.

Kami menduga terjadi defisiensi yodium pada masyarakat di dusun ini. Pada saat monitoring dan mengingatkan tentangkun jungan tim PPSTK ke dua, kami berencana untuk melakukan test yodium pada garam yang digunakan oleh
rumah tangga, mungkin garamnya tidak beryodium. Kemungkinan yang kedua
adalah carapengolahan makanannya yang salah, dimana garam beryodium
seharusnya tidak dimasukkan saat panas/masak tapi makanan diisi garam setelah masak (saat dihidangkan di meja makan). Materi ini kami akan tambahkan untuk dimasukkan dalam penyuluhan kesehatan holistik sebelum latihan di pertemuan kedua pada tanggal 16 Jan 2011

Berikut ini adalah pemaparan Rauf et al (1990) tetang penyekit gondok endemik: ”di Indonesia terdapat banyak daerah yang menunjukkan adanya defisiensi yodium. Zat ini berperan dalam membangun fisik dan mental manusia. Mereka yang menderita defisiensi yodium memperlihatkan gambaran klinik pembesaran kelenajr tiroid. Di negara kita penyakit ini bersifat endemik yang disebut dengan gondok endemik. Penyakit ini merupakan salah satu dari 4 penyakit gizi utama di indonesia yang perlu ditanggulangi dan ditangani dalam pelita V. Penyakit gondok endemik banyak dijumpai di darah pegunungan atau dataran tinggi dimana tanah dan airnya kurang mengandung zat yodium. Yang paling dikuatirkan adalah anak-anak yang dilahirkan dari ibu-ibu hamil yang menderita defisiensi yodium. Dalam masa dini anak-anak ini telah menderita hipotiroid yang dapat mengalami gangguan tumbuh kembang anak dan kelainan-kelainan yang tak terpulihkan (irreversible) seperti Kretin. Kretin adalah akibat terberat dari defisiensi zat yoidum berupa cacat fisik dan mental. Menurut Djoko Mulyanto, gangguan akibat kekurangan iodin (GAKI) terdapat hampir di seluruh indonesia.”

Mari para sahabat kita bantu ringankan beban dari dua embah di dusun Ngaglik ini.Mohon catatan ini bisa disebarkan seluas-luasnya ke teman-teman yang lain.Terima kasih.Salam Indonesia.