Pada tanggal 12 Februari 2011, pukul 16.00 di One Earth, Ciawi, Bogor. Sekitar 100-an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi datang untuk mengikuti diskusi kebangsaan yang bertemakan Perdamaian dan Kerukunan Umat Beragama. Bagaimana teorinya dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum itu juga diputar video presentasi tentang berbagai kegiatan Yayasan Anand Ashram dalam bidang kebangsaan dan kemanusiaan. Bahwa kita di sini tidak hanya menyelenggarakan diskusi. Tetapi sudah banyak kegiatan sosial yang memberi manfaat bagi masyarakat serta ikut berpartisipasi dalam memberi kontribusi perdamaian bagi negara ini.
Pembicara diawali oleh Bapak Subhi dari The Wahid Institute membahas mengenai Gotong Royong yang sudah menjadi dasar dari sifat Bangsa Indonesia seharusnya lebih dimasyarakatkan kembali. Karena dengan gotong royong kita baru bisa membangun Bangsa tanpa ada sekat-sekat agama dan suku. Semuanya berdasarkan kebersamaan.
Para pembicara dalam diskusi kebangsaan National Integration Movement (NIM) di One Earth Ciawi Bogor: (ki – ka) Dian Martin, Subhi (The Wahid Institute) Gus Nuril (PB NU), Mayong (LBH Jakarta)
Pembicara kedua adalah Gus Nuril dari PB NU, yang dengan tegas dan berani mengungkap dan membeberkan berbagai konspirasi yang terjadi untuk menghancurkan Bangsa Indonesia. Hanya dengan demokrasi secara teori tidak akan mungkin bisa menghantarkan Bangsa Indonesia kepada kejayaan. Demokrasi berdasarkan suara terbanyak akan dengan sangat mudah dimanipulasi. Suara terbanyak bisa bertindak tidak adil kepada suara minoritas. Demokrasi seperti ini sangat berbahaya.
Sedangkan pembicara ketiga adalah Mayong dari LBH Jakarta menambahkan tentang Demokrasi yang seharusnya terjadi adalah Demokrasi berdasarkan Hak Asasi Manusia. Kalau suara terbanyak tetapi melanggar Hak Asasi Manusia, maka itu bukan Demokrasi.
Para peserta “Diskusi Kebangsaan” dari UIN Syarif Hidayatullah, PDU (pendidikan Dasar Ulama), Unindra (Univ Indraprasta), BSI (Bina Sarana Informatika), UI, Paramadina dan Stie-AD (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan)
Para Peserta Diskusi
Foto Bersama
Setelah acara diskusi yang membahas berbagai masalah kebangsaan. Maka pada pukul 19.00 para peserta mengikuti acara Sufi Mehfil. Kegiatan ini bertujuan untuk melembutkan jiwa manusia, melihat perbedaan sebagai anugerah, mencintai antara sesama umat manusia dan merasakan Kasih Ilahi.
Gus Nuril menari Tarian Whirling
Para Peserta ikut Dalam Keceriaan Sufi
Gus Nuril menjelaskan Tarian Whirling dari sisi Islam dan Science
Foto Bersama dengan Para Mahasiswa