Temu Hati Bersama Anand Krishna
Minggu, 15 Juli 2007 , 18.00 WIB
Toko Buku Gramedia, Java Mall Semarang
Bedah Buku life Work Book.
Moderator Bpk. G S Priyono redaktur majalah Cempaka Semarang

Acara dibuka dengan sambutan dari moderator Bpk. G S Priyono. Beliau menguraikan kesan beliau pada Bpk. Anand Krishna, dengan bercanda beliau berkata,” dengan melihatnya fisiknya saja kita kan melihat kedalamannya. “Bapak Anand kemudian menguraikan, kita terpaku pada konsep barat. Pada awal tahun 70 an apabila orang akan bekerja maka yang ditanya pertama adalah IQ nya. Sekarang tahun 2000 an berkembang konsep EQ dan SQ.
Manusia tidak dianggap sebagai sesuatu yang utuh. Semuanya adalah bagian dari diri kita, Intelectual Quetient ,Emotional Quetient dan Sexual Quetient. Siapa yang bisa menentukan spiritual anda sudah bagus? Hanya Tuhan. Dulu waktu saya masih muda, spiritualitas yang berkembang ditandai dengan beberapa ungkapan. Saat kita sekarat kita bisa mengucapkan Alhamdulillah. Saat kita mendapat anugerah kita mengucapkan Inalillahi. Paradigma kita sudah berubah. Sekarang kita mendapat anugerah kita mengucapkan Alhamdulillah, kita sekarat kita mengucapkan Inalilahi.

Dunia ini sedang berubah terus, tidak ada yang permanent dalam dunia ini. Kalau kita ingin mempertahankan sesuatu, kita akan kecewa. Kita harus menerima perubahan. Ada orang-orang yang tidak tahu nilai kebahagiaan, kalau tidak complain pagi-pagi, ada yang kurang dalam hidupnya. Ada orang yang mencari kebahagiaan dengan cara yang salah. Hilangkan semua tantangan dalam hidup maka hidup akan menjadi hampa. Jangan hanya melihat hidup dari sisi positif saja (think positive), itu hanya separuh dari hidup, melarikan diri dari kenyataan. Terimalah negativitas (kita menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup) dan kemudian mengatasi tantangan yang ada dalam hidup.

Dalam buku Life Work Book ada 14 sikap yang merupakan kelemahan, biasanya tiap orang mempunyai 5 dari 14 kelemahan tersebut. Saya punya semuanya, ha ha ha. Terimalah kelemahan dalam hidup kita dan atasi masalah yang ada dalam hidup. Dalam dialog dengan Bpk. Siswono dikatakan orang Indonesia tidak cerdas karena kurang minum susu, secara rata-rata orang Indonesia hanya minum 2 tetes susu per hari atau 4 liter per tahun. Orang India mengkonsumsi susu 4 liter per hari, maka Bill Gates memindahkan pabrik Microsoft ke India, karena orang India cerdas. Otak manusia maksimal produktivitasnya sampai umpur 40 tahun, minumlah susu agar otak kita mendapat nutrisi.

Kita adalah konsumen mie instant terbesar di dunia. Mie Instan 95 % komponennya diimpor dari luar. Mie Instan hanya mempunyai kandungan karbohidrat (tidak ada protein). Susu kaleng yang beredar di Indonesia sudah dilarang di negara asalnya. Pola makan kita sudah salah, kembalilah makan sayur-sayuran, berikan susu murni pada anak-anak, bila anak berusia 12 tahun berikan susu kedelai.

Apa yang terjadi pada kita sekarang, kita percaya pada apa yang dicekokkan pada kita. Kita percaya pada apa saja yang diiklankan. Kenapa kita percaya ? karena kita kurang cerdas dan awalnya dari apa yang kita makan. Hidup adalah sebuah keutuhan, jangan melihat hidup sepotong-potong. Anda harus bisa memberdayakan diri kita, akal sehat kita, intelenjensia kita, maka kita akan berhasil.

Acara dilanjutkan dengan sharing dari Moderator Bpk. G S Priyono. Beliau mengungkapkan dengan membaca banyak buku dari bpk Anand Krishna, saya menjadi bijak. Sebelum saya berangkat ke gramedia ini, saya jengkel sekali, supir yang bertugas menjemput saya terlambat, saya sudah berpikiran untuk memecatnya. Saya kemudian berpikir bahwa saya akan menjadi moderator dari acara Pak Anand, seorang humanis yang bijaksana seketika keinginan saya untuk marah dan memecat supir saya menjadi hilang.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab :

Pertanyaan pertama dari Bpk Justinus (Dosen Fakutas Peternakan UNDIP): Beliau mengatakan bahwa kondisi fakultas peternakan sekarang kurang diminati oleh mahasiswa. Beliau mendukung pernyataan pentingnya minum susu bagi kecerdasan masyarakat Indonesia. Susu menunjang kecerdasan dan apabila dikaitkan dengan pola hidup yang seimbang dengan meditasi maka masyarakat akan lebih sadar.

Pak Anand Krishna: Negara India secara pendapatan per kapita lebih miskin dari Indonesia, tapi konsumsi susunya lebih besar 44 liter per tahun. Maka masyarakat India lebih cerdas dari masyarakat Indonesia. Yang penting adalah bagaimana kita merubah kesadaran. Pembangunan yang dilakukan di Indonesia tidak cerdas, pembangunan dengan menitikberatkan industri berat tidak masuk akal, karena banyak lahan produktif di Indonesia dikorbankan. Pembangunan di Indonesia harus mendukung sektor pertanian, karena Indonesia adalah negara agraris. Kita harus belajar dari sejarah 1200 tahun lalu Sriwijaya sudah mengekspor rempah-rempah ke afrika, bahkan mempunyai armada kapal dagang sendiri untuk melakukan ekspor.

Pertanyaan kedua dari Sdr. Agus: Dari Susu kita beralih pada masalah pergaulan. Dalam buku Pak Anand yang berjudul Kamasutra Vatsayan mengatakan tidak dilarang untuk pergi ke lokalisasi, sedangkan dalam buku Life work book pergaulan seks bebas akan merusak pola energi, bagaimana bisa terdapat kontradiksi semacam ini ? kemudian apa yang dimaksud dengan medan energi dan keutuhan ciptaan?

Pak Anand Krishna: Kamasutra ditulis berdasarkan pandangan dari Empu Vatsayan. Beliau tidak menolak apa pun dalam hidup, tidak menghujat apa pun. Beliau melihat hidup sebagai sebuah keutuhan. Bahkan para pelacur pun dilarang mengganggu keutuhan rumah tangga orang lain. Sebetulnya dengan melakukan kontak mata saja pola energi sudah berubah. Kita bisa merasakan medan energi tersebut, bertemu dengan seseorang kita dapat merasakan kedamaian. Sedangkan dengan orang yang lain belum berbicara kita sudah mengalami kesedihan. Silakan melakukan apa pun dalam hidup asal kita siap menerima konsekuensinya. Bila kita bergaul dengan bebas, maka kita pun tidak kaget ketika menerima penyakit seksual. Keutuhan ciptaan. Pembanguan yang kita lakukan tidak utuh. Pada tahun 60 an ketika biji plastik pertama kali ditemukan, maka berbagai jenis peralatan dibuat dari plastik. Semua barang dibuat dari plastik. Saat itu kita tidak bias melihat bahwa plastik tidak dapat didaur ulang sampai 500 tahun. Semua yang ada di alam ini saling berkaitan. Kita punya hubungan dengan bulan, contohnya apabila sedang bulan purnama silakan makan nasi kebuli, dengan kambing dan makan durian dijamin anda pasti stroke. Teman-teman kita yang keturunan Cina, jangan minder, harus bangga dengan leluhurnya. Cina adalah sebuah bangsa dengan peradaban yang besar, selain Mesir dan Hindia. Dalam kebudayaan Cina dianjurkan untuk menjadi vegetarian selama bulan purnama. Ciptaan adalah satu keutuhan. Nabi Muhammad mengatakan bahwa dalam perang dilarang menebang pohon. Kita jangan juga menyiakan air yang ada di bumi ini.

Pertanyaan ketiga dari Bpk. Setio Budi Sutanto: Banyak latihan meditasi yang dimuat dalam buku-buku Pak Anand, latihan itu sebaiknya dimulai dari mana. Bagaimana dengan latihan meditasi Zen, bisakah dimulai dari sana?

Pak Anand Krishna: Latihan-latihan itu sebaiknya dimulai dari buku Seni Memberdaya Diri (Semedi I) tapi dalam buku Life Work Book sudah ada latihan dalam semedi I dalam versi yang lebih sederhana. Latihan meditasi dalam Zen berguna apabila kita sudah tenang dengan mengeluarkan stress yang terpendam dalam diri kita. Apabila kita belum tenang dan berlatih Zen maka kita hanya menenang-nenangkan diri saja, hanya di permukaan saja kita terlihat tenang.

Pertanyaan keempat dari Bpk Gunawan: Apa bedanya kebenaran mutlak dan kedaran sempurna ?

Pak Anand Krishna: Kebenaran mutlak kita tidak akan bisa tahu, kita hanya bisa melihat satu sisi dari kebenaran dan ada banyak sisi dari kebenaran. Sedangkan kesadaran adalah sebuah cara untuk menerima kebenaran mutlak paling tidak secara ideologis. Samapi ahkir hayat manusaia maka kesadaran akan terus berkembang. Maka adalah sebuah keangkuhan apabila kita menyatakan bahwa kita sudah sadar. Yang menjadi masalah adalah kita menginginkan esuatu yang mudah. Kita terbiasa dengan sesuatu yang instan. Maka dalam meditasi pun kita menginginkan kesadaran dalam waktu yang singkat. Kesadaran yang instan.

Pertanyaan kelima dari Bpk. Wibawa: Saya memandang bahwa berpikir positif itu perlu. Mungkin selama ini kita hanya berpikir positif (Think Positive) dan lupa melakukan hal yang positif (Do Positive).

Pak Anand Krishna: Saya bisa sembuh dari penyakit leukimia saat itu ketika saya bisa menerima hidup seutuhnya. Saat itu hanya tersedia dua jenis pengobatan, kemoterapi dan cangkok sumsum tulang belakang. Ini adalah sebuah kesadaran bukan kebenaran mutlak. Dalam hidup ada mawar ada duri, ada penyakit ada kesembuhan. Begitu saya melihat gambaran yang lebih luas dari hidup tidak melihat hidup secara sepotong-sepotong, maka tiba-tiba penyakit yang saya alami hanya menjadi sebuah bagian yang kecil dari hidup saya. Bangsa kita sekarang ini lupa apa arti kebahagiaan, maka apapun akan membuat kita bahagia. Ada mall baru kita bahagia, nanti kalau mallnya sudah lama kita menjadi tidak bahagia. Ada cewek baru kita bahagia, nanti kalau sudah lama mengenal kita menjadi tidak bahagia. Atau kita mencari cewek baru lagi untuk menjadi bahagia. Kita lupa bahwa kebahagiaan berasal dari dalam diri. Suami nyeleweng kita tidak bahagia. Kita lupa bahwa kita lahir ke dunia tanpa suami, meninggalkan dunia pun tanpa suami. Semua suami nyeleweng ada yang ketahuan ada yang tidak. Karena dari kodratnya memang laki-laki kekurangan kromosom x. Paradigma kita tentang kebahagiaan harus dirubah.

Pertanyaan keenam Pak Beni dari Kudus: Indonesia harus bangkit kembali. Nenek moyang saya berasal dari Cina. Saya lahir di Indonesia dari orang tua yang berasal dari Hokian. Kita harus menjadikan sesama warga Indonesia sebagai mitra kerja. Saya kira kandungan susu di Indonesia perlu untuk dikaji lagi. Kenapa tgl 1-15 kalender Cina banyak yang mengalami stroke ? Bagi saya segala sesuatu yang ada perlu untuk disyukuri.

Pak Anand Krishna : Beliau meminta salah seorang anggota Torchbearer membacakan kalimat yang terkandung dalam kaus KAU sebagai respon atas semua warga negara Indonesia adalah mitra kerja. Pada saat bulan purnama terjadi pasang di laut. Tubuh kita yang terdiri dari 70 persen cairan pun mengalami pasang, apabila saat itu kita makan daging maka cairan dalam tubuh akan sampai ke otak. Bila pembuluh darah di otak sudah mengalami penyempitan karena usia atau karena lemak, maka tidak kuat dan akan pecah. Maka stroke pun akan terjadi.

Pertanyaan ketujuh Sdr. Dito: Bagaimana proses kreativitas yang ada dalam diri Pak Anand, dalam 10 tahun bisa menulis 100 judul buku? Bagaimana proses itu bisa terjadi?

Pak Anand Krishna : Apabila anda menulis jangan terlalu banyak referensi, cukup 1-2 buku saja serta kamus, sehingga apa yang ada dalam otak anda dapat mengalir keluar dengan lancar. Penulis sekarang terlalu banyak referensi, mau menulis ada 20-30 buku itu akan mengacaukan konsentrasi kita. Yang kedua jangan kompromi dengan pasar, pada saat saya menulis buku saya yang pertama Kehidupan, itu tidak laku di pasar. Maka Bpk Wandi S. Brata dari Gramedia Pustaka Utama mengatakan, “ buku bapak bagus tapi tidak laku di pasar, apabila bapak yakin apakah bapak mau menerima royalti 0% untuk penrbitan buku bapak yang kedua?” jawab Pak Anand, “ Ya saya mau.” Kita harus yakin dengan karya kita jangan kompromi dengan pasar, kemudian buku saya yang kedua Bhagwad Gita laku terjual 3000 eksemplar. Karena buku yang kedua habis maka buku pertama pun mulai terjual, begitulah sampai sekarang buku yang ke- 100. Saya tidak mau menulis hanya untuk keuntungan materi. Banyak penulis sekarang yang berpikir dari pada saya menerima royalty bila buku saya terjual 3000 eksemplar, lebih baik saya menjadi pembicara seminar dalam 1-2 jam saya mendapat 2 juta. Saya tidak melalaikan menulis buku hanya untuk menjadi pembicara seminar.

Acara kemudian ditutup pukul 19.30 dan dilanjutkan dengan penandatangan buku oleh Bpk. Anand Krishna. Banyak peserta temu hati yang membeli buku untuk minta tanda tangan dari Pak Anand. Bahkan pihak gramedia memberikan diskon 10 % untuk buku karya Pak Anand. Acara dilanjutkan dengan foto bersama Pak Anand dengan peserta temu hati dan staff Gramedia Java Mall.