Cinta selalu menyebarkan keharuman, seorang yang mabuk cinta akan menyebarkan keharumannya, sehingga para sahabat pun berkumpul.
Inilah yang terjadi dalam Talk Show
Bersama Bapak Kuriake Kharismawan dan Bapak Anand Krishna
pada buku Neo Spiritual Hypnoterapi
di Gramedia Pemuda, Semarang.
Talk Show di Semarang ini sukses luar biasa, dihadiri oleh lebih dari 150 orang. Menurut Manajer Gramedia Store, Bapak Andreas, ini adalah talk show paling ramai,sejak toko buku Gramedia di jalan pemuda dibuka, hampir 2 tahun yang lalu.
Acara ini dihadiri juga oleh Willy Wong seorang praktisi hypnoterapy dan ahli NLP, yang tidak disangka Bapak Hans Kahija yang turut memberikan endorsement dalam buku Neo Spiritual Hypnoterapy dari UNDIP yang sedang mengambil S3 di Inggris juga hadir dan berpartisipasi mengisi forum tanya jawab. Ibu Sudharmadi sahabat lama Bapak Anand juga menghadirinya, meriah sekali.
Sekilas Bapak Kuriake sebagai pembicara pertama, mengatakan bahwa kita sering sekali tidak sadar menjadi korban hipnosis massal, dan tidak sadar. kesadaran, melakukan sesuatu dengan sadar dan kemudian sepenuhnya menjalaninya.
Bapak Anand Krishna, menguraikan bahwa CG Jung pernah mengatakan bahwa Timur lebih dulu memahami psikologi 2000 tahun lebih awal. Kadang kita melihat sesuatu yang dipakai banyak orang, kita terhipnotis untuk mengikutinya, contohnya iklan.
Acara ini juga diwarnai tanya jawab yang seru, ada teman dari fakultas filsafat UGM, ada teman-teman mahasiswa dari Unika Soegijopranoto, Teman-teman pecinta hypnoterapi dari Parakan, Temanggung. dari yang bertanya untuk membebaskan dari hipnotis massal.
Bapak Anand mengatakan bahwa selama kita percaya pada diri, percaya pada sesuatu dalam diri, dan tidak bergantung pada sesuatu di luar. Kita setahap demi setahap akan melampaui hipnosis massal.
Kepercayaan kita pada diri juga merupakan kepercayaan kita pada Tuhan, demikian dikatakan oleh Hazrat Inayat Khan.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita benar, dan kembali pada kebenaran di dalam diri ? Demikian juga yang ditanyakan oleh seorang penanya.
Bapak Anand memberikan satu tolok ukur yang sederhana,
saya berhak bahagia dan orang lain juga bahagia,
bagaimana supaya dalam memperoleh kebahagiaan saya, saya tidak merampas kebahagiaan orang lain.
Terima Kasih Anand Krishna Information Center Semarang,
Terima Kasih pada Bapak Anand Krishna
Terima kasih pada Keberadaan
damai damai damai
Reportase : Adrian Kristanto
Fotografer : Tunggul Setiawan