Pernahkah anda terlibat dalam satu talkshow, dimana ruangan penuh sesak dengan peserta? Sampai-sampai ada yang harus duduk di lantai, bahkan berdiri di pintu masuk ruangan. Ditambah dengan fakta bahwa hampir semua peserta tetap fokus sampai akhir acara?

Jika anda belum pernah mengalami, penulis (sebagai moderator) telah mengalaminya beserta sekitar 50 – 60an peserta Talkshow “Neo Spiritual Hypnotherapy” bersama Bapak Anand Krishna, Ph.D dan Ibu Fanny Anggriani, CMHA, CH, CI. Berlokasi di meeting room lantai 2, Gramedia Merdeka – Bandung, acara ini terselenggara pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 berkat kerjasama antara Yayasan Anand Ashram, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, dan Toko Buku Gramedia Merdeka.

Hipnoterapis harus lebih wise!

Ibu Fanny Anggriani memaparkan tentang apresiasi beliau untuk buku Neo Spiritual Hypnotherapy yang ditulis oleh Bapak Anand Krishna. “Buku ini membuat saya merenungkan kembali tentang peran hipnoterapis, yang bisa dikatakan God-like menurut buku ini,” demikian cetus Ibu Fanny. Lebih lanjut, beliau juga menyatakan bahwa isi di dalam buku ini sangatlah revolusioner karena mengambil patokan dari Dunia Timur, “yang lebih manusiawi dalam menangani manusia” ungkapnya. Menutup pemaparan beliau, Ibu Fanny berpesan agar para hipnoterapis bisa lebih wise dalam berkarya serta “Bersihkan luka dirimu sebelum membersihkan luka orang lain”

 

Hati-hati! Otak manusia bisa di-hack!

Demikian peringatan dari Bapak Anand Krishna dalam pemaparan beliau. Menggunakan contoh-contoh seperti Hitler yang sukses mempengaruhi begitu banyak orang dengan teknik-teknik manipulasi pikiran. “Periklanan dengan menggunakan model berupa idola, juga sukses untuk mempengaruhi begitu banyak orang.” Ada pula contoh seperti kita yang mudah tergoda untuk berbelanja dengan adanya tulisan “Promo Sale! Discount 70%” padahal kita tidak memerlukan barang-barang tersebut.

“Keserakahan pada manusia adalah hal yang bisa memicu begitu banyak masalah, saat keserakahan kita muncul, di situlah kita sangat rentan untuk dimanipulasi,” demikian peringatan Bapak Anand Krishna untuk kita semua.

Resesi Ekonomi Dunia = Efek Hipnosis Massal?

Wow! Itulah kesan yang didapat oleh penulis selaku moderator karena luasnya pembahasan dalam talkshow ini. Diawali dengan pertanyaan dari salah satu peserta yang kritis tentang “positive thinking” dan “kesuksesan”, Bapak Anand Krishna memberikan contoh tentang booming buku/film The Secret.

Dalam buku The Secret, diajarkan tentang “Ask, then you will be given” atau “Mintalah, dan kau akan diberi”. Kemudian semua cerita tentang kesuksesan materi dikaitkan dengan teknik tersebut. Bapak Anand Krishna menyampaikan fakta menarik dari video di youtube yang dibuat oleh BBC, yaitu ketika motivator yang mengajarkan teknik seperti The Secret diminta untuk menunjukkan bukti satu orang saja yang sukses dengan teknik tersebut, ternyata tidak ada satupun yang berhasil!

Fenomena The Secret mirip dengan fenomena Science of Getting Rich. Pada tahun 1910, buku Science of Getting Rich menjadi best-seller dan tahun 1930 terjadi Great Depression di Amerika. Pada tahun 2006-2007, The Secret mewabah dan terjadi pula Great Depression tahun 2008!

“Apakah ini adalah suatu konspirasi? Menurut hukum ekonomi, bila ada yang rugi, maka tentu saja ada pihak yang untung? Siapakah pihak yang menarik keuntungan tersebut?”

Hypnoparenting = Etis dan Wajarkah?

Para pembicara juga membahas tentang Hypnoparenting, yang konon sedang nge-trend saat ini. Menurut banyak orang, hypnoparenting bisa menjadi solusi untuk membentuk anak sesuai keinginan orang tua. Wow? Apa benar demikian? Apa bijak demikian?

Ibu Fanny menuturkan dari pengalamannya sebagai praktisi bahwa “Yang perlu dipahami adalah tiap anak mempunyai sifat dasar yang tidak bisa diubah. Adapun hipnoterapi hanya membantu memperbaiki beberapa hal seperti mengurangi malas tapi tidak menghilangkan malas.”

Baik Ibu Fanny dan Bapak Anand Krishna setuju bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengekspresikan potensi anak. Anak bukanlah robot yang diprogram oleh orang tua! Bahkan orang tua harus bijak dalam mengenali potensi anak dan membantu memfasilitasi ekspresi potensi tersebut.

Kesimpulannya: “Hypnoparenting tidak etis! Persepsi orang tua dan kita semua tentang pendidikan harus diubah! Anak perlu tumbuh kembang sesuai potensinya masing-masing.”

Neo Spiritual Hypnotherapy & Pemberdayaan Diri

Ada pula peserta juga menanyakan tentang judul buku Neo Spiritual Hypnotherapy. Apa yang ingin disampaikan oleh Bapak Anand Krishna lewat judul buku tersebut? Apa makna Neo?

Dengan lugas Bapak Anand Krishna menjawab bahwa spiritualitas adalah kunci untuk terbebas dari hipnosis massal. Spiritualitas membuka pintu bagi dialog, bukan komunikasi satu arah. Spiritualitas memberdayakan diri manusia lewat berbagai latihan dan aplikasinya dalam hidup. Kata Neo sebenarnya menegaskan tentang penerapan spiritualitas yang harus senantiasa disesuaikan dengan zaman.

Next Destination: Surabaya

Tak terasa, talkshow pun harus berakhir di pukul 17.00 WIB. Setelah penyerahan doorprize kepada para penanya dan suvenir kepada para pembicara, ada kejutan khas kreativitas Bandung. Komunitas Indonesia Sketchers memberikan suvenir berupa sketsa wajah untuk moderator dan para pembicara!

Suksesnya acara di Bandung melengkapi deretan sukses acara serupa di Bali, Semarang, dan Jakarta. Tetapi cerita tidak berakhir di sini! Masih ada lanjutannya di Surabaya lho!

Talkshow Buku “NeoSpiritual Hypnotherapy, Seni Pemusatan Diri untuk Bebas dari Pengaruh Hipnosis Massal” bersama Bapak ANAND KRISHNA dan Bapak ADI W. GUNAWAN

Sabtu, 9 Juni 2012, Pukul 19.00-21.00 WIB

Gedung GRAMEDIA EXPO Lt. 1

Jl. Basuki Rachmat no. 92 -105 SURABAYA

Kontak person / informasi:

Yuni – 08155038699

Sofyan – 081357376688

(http://www.facebook.com/events/372823386108916/373008792757042/?notif_t=plan_mall_activity)

Sampai jumpa di Surabaya!!!

Foto2 dari Mas Baloma : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.4031751643024.2168336.1558627414&type=1