Bandung (31 Januari 2015), Gedung Lanmark Braga yang berada di Jln. Braga 129 ini terlihat ramai dipenuhi para pengunjung untuk menyaksikan Pesta Buku Bandung 2015 yang diadakan dari tanggal 30 Januari 2015 – 5 Februari 2015.
Pada tanggal 31 Januari 2015 pukul 18.30-21.00 WIB, Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) bekerja sama dengan Pusat Studi Veda dan Dharma talkshow buku Bhagavad Gita dengan tajuk “Warisan Budaya, Tuntunan Kehidupan”.
Buku tersebut di tulis oleh Bapak Anand Krishna di dalam masa yang paling sulit di dalam kehidupan beliau, namun justeru di dalam masa tersebut lahirlah sebuah karya besar yaitu buku Bhavad Gita ini dengan tebal 900 halaman.
Haryadi (Praktisi Hypnoterapy, Alumnus Undip) sebagai moderator acara dalam pembukaannya menjelaskan tentang nilai-nilai kearifan yang terkandung dalam buku Bhagavad Gita itu telah menjadi inspirasi dari tokoh-tokoh dunia, bahkan Bung Karno, telah membaca sampai 5 kali Buku Bhagavad Gita, yang dianggapnya sebagai buku nyanyian hidup.
Tuntunan Yang Mudah Untuk difahami
Narasumber pertama yaitu DR. Wayan Suweca. Menyoroti tentang betapa pentingnya ajaran-ajaran yang dikandung dalam buku Bhagavad Gita, yang terdiri dari 18 Bab ini. Dari pengalaman beliau membaca buku Bhagavad Gita seringkali banyak jawaban muncul yang dapat memberi arahan dan panduan kita menghadapi masalah yang terjadi dalam kehidupan kita ini.
Penuh Dengan Kearifan
Narasumber kedua yaitu Ir.Rd. Roza Mintaredja IAI, seorang tokoh adat Kraton Padjajaran memaparkan tentang ajaran-ajaran Bhagavad Gita di lihat dari sudut pandang kearifan Sunda. Bagaimana beliau awal mula mengenal Mahabarata dan Ramayana dari kiriman komik RA Kosasih dari ayah dan ibunya, juga serial Wayang Purwa karya komikus Somantri.
Pengalaman masa kecilnya tersebut secara tidak langsung membangun karakter beliau. Dan perkenalan dengan buku Bhagavad Gita tahun 90’an akhir.
“Setelah membaca buku karya Kang Anand yang bahasanya enak dan mudah di mengerti ini, saya menjadi lebih bisa mengenal kekayaan-kekayaan kearifan dari leluhur kita.” Demikian paparnya
Membawa Pesan Dalam Konteks Kekinian
Selanjutnya, narasumber ketiga yaitu Dian Martin, ST dari Yayasan Anand Ashram yang menjelaskan tentang bagaimana Bapak Anand Krishna dalam buku Bhagavad Gita ini membawa ajaran Sri Krishna pada Arjuna ini pada konteks kekinian. Bagaimana kita menyembah Gusti Pangeran yang Tak Nyata dengan menghormati dan merawat para dewa, yang mewujud dalam pepohonan, pegunungan, sungai dan alam semesta beserta mahluk didalamnya.
“Janganlah membuang sampah sembarangan” demikian pokok inti yang kecil dari ajaran yang diambil sebagai contoh dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari terangnya.
Hadir juga istri Taufan Soekarno, Ibu Levana. Beliau dalam kesempatan sharing mengungkapkan bahwa Bhavad Gita ini adalah merupakan pegangan bagi pemimpin masa kini. Diskusi yang dikuti oleh kurang lebih 100 orang ini menjadi semakin seru ketika memasuki sessi tanya-jawab untuk mengenal dan mendalami tentang buku Bhavad Gita.
Kang Iwan yang hadir dalam diskusi tersebut berceita, saat 4 tahun lalu mendapatkan orderan membuat komik digital tentang kisah Mahabarata dari orang Amerika ini, menyatakan tentang perlunya generasi muda kita mengambil langkah aktif melestarikan apa yang menjadi warisan budaya dan dapat menjadi tuntunan kehidupan ini dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu teknologi, bagi hal yang memuliakan manusia dan menyebarkan kemuliaan tersebut dengan misalnya membuat versi komik digital dari buku Bhagavad Gita karya Bapak Anand Krishna ini.
Mengutip sebuah doa dari Kang Oca,
Om Namo Sri Bumi, Nama Namaha
Om Tat Sat
Om Santi Santi Santi
Om Tat Sat
( Atas nama Tuhan puja puji bagi Bumi
Semoga yang terjadi adalah kehendak-Nya yang Suci
Atas nama Tuhan, Semoga tenang dan damai di bumi dan seluruh ciptaan-NYA)
Semoga dengan berlangsungnya talkshow ini, maka kerifan dan kebajikan leluhur ini dapat terus menyebar ke bumi Nusantara…