JUMPA ANAND KRISHNA
Talk Show “Seks, Cinta dan Kasih”
di TB Gramedia Ambarukmo Plaza Jogjakarta
Sabtu 7 April 2007

Peserta 150-an orang, disiarkan langsung melalui Radio Eltira 102,1 FM serta diliput pula oleh Jogja TV.

Pukul 13.45 WIB lagu Gita Puja Indonesia yang dinyanyikan oleh muda-mudi The Torchbearers Joglosemar-Jabodetabek mengawali acara Talk Show “Seks, Cinta,dan Kasih” bersama Bapak Anand Krishna. Para pengunjung TB Gramedia siang itu baik yang duduk lesehan maupun berdiri tampak turut bertepuk tangan, menyanyi dan menghentakkan kaki mengikuti irama.

Bung Sihar H berperan selaku moderator acara. Beliau membacakan profil Bapak Anand Krishna yang dikenal sebagai tokoh nasionalis, humanis dan spiritual lintas agama. “Tapi kok aneh ya kali ini Pak Anand membicarakan Seks, Cinta , dan Kasih…” papar Bung Sihar. “Tuh lihat di belakang ada 3 buku beliau : Kamsutra, Sexual Quotient dan Saptapadi”

“Pak Anand ini lahir di Solo dan mendapat pendidikan dasar di Lucknow India, menurut pendapat Pak Anand hubungan harmonis bisa dicapai lewat sikap apresiatif terhadap kepercayaan dan agama yang berbeda.” lanjut sang moderator.

“Selamat Siang Jogja!” seru Bapak Anand Krishna lantang yang saat itu mengenakan jubah kuning.

“Selamat siang…” dijawab serentak oleh para hadirin.

“Menurut Anda, apa definisi seks?” tanya beliau straight to the point.

Kini para hadirin terdiam, sibuk mencari definisi di kepala masing-masing.

“Mau seks” lanjut beliau.

“Mau kan”, canda Bapak.

“Freud seorang pakar psikoanalisa slalu mengaitkan semua hal dengan seks. Garuk kepala itu seksi, duduk posisi kaki terbuka begini ini juga seksi, dst. Soekarno juga orang yang seksi, Monas adalah simbol Lingga dan Yoni, Penis dan Vagina. Candi Cetho dan Sukuh juga merupakan akademi untuk pendidikan seks” papar Bapak lebih lanjut.

“Pakai bahasa Indonesianya? ya Kontol….” para hadirin walau sedikit terhenyak dengan gaya bicara Bapak yang blak-blakan kontan saja mereka tertawa terbahak-bahak.

“Kini kita lihat tayangan televisi, kita ditakut-takuti dengan siksa neraka dan diiming-imigi kenikamtan surga. Para produser mengatakan kalau kamu begini akan mendapat hukuman di neraka, tubuh keluar apalah. Kok tahu di neraka seperti itu? emangnya pernah ke sana?” kembali para hadirin ger-ger-an alias tertawa.

“Anda semua tanpa terkecuali lahir karena seks. Bukan karena Roh Kudus, itu mah 2000 tahun lalu. Tapi kenapa kalau ditanya apa itu seks? tak ada yang tahu? Boleh tidak saya bilang saya ini seks. Analoginya seperti perhiasan dan emas. Dalam perhiasan terkandung emas, tapi kalau ditanya emas itu apa. Kita pun tak bisa menjelaskan. Seks adalah penomena yang tak terjelaskan, saya juga sedang meraba-raba. Namun seks adalah kenyataan. Celakanya kita tak pernah diberi penjelasan tentang seks secara memadai.”

“Dalam kandungan makanan janin adalah darah si Ibu, kita semua di sisni pernah menjadi drakula. Jadi kalau ada wakil rakyat yang menghisap rakyat, mereka perlu dimaafkan karena masih janin. (Disambut dengan tepuk tangan oleh para hadirin)

“Bang Erwin, berapa gaji DPR kita?”tanya beliau kepada kawan kita yang jauh-jauh datang nyebrang laut dari Lampung,

“15 juta plus tunjangan macam-macam” jawab Bang Erwin yang berdiri di barisan belakang.

Anggota DPR kita adalah orang yang sedang ” feeling seksi” alias horny, tanduknya lagi keluar. Waktu kecil anak sering pegang-pegang alat kelaminnya, ia lantas dimarahi oleh sang Ibu. Anak kecil tak pernah tanya kenapa. Mereka tanyanya apa? karena intelek belum berkembang, ia merekam semuanya. Kalau kata sang Ibu memegang penis itu jelek maka Pada usia 1-5 tahun informasi ini terus-menerus terekam di benaknya.”

Kalau mandi berapa menit lamanya? Berapa menit untuk membersihkan wajah, leher, dada, perut, bagian bawah tubuh, kaki, dst? Ada penelitian menarik, beberepa orang yang memiliki badan mirip-mirip di foto sebatas pingggang hingga leher. Dan hasilnya, tak ada yang mengenali foto badan nya sendiri.Rata-rata kita membersihkan wajah selama 2, 5 menit lantas untuk bagian leher hingga kaki 7,5 menit. Kita memperhatikan bagian tubuh kita tapi Alhamdulilah Tuhan tetep mengurusi badan kita ini, Nah dalam keadaan sepert ini pulalah kita tidak tahu-menahu tentang seks. Sebab seks education sebatas anatomi tubuh semata. ”

Ada istilah dalam bahasa Inggris ” Dirty Old Man” tapi tak ada istilah “Dirty Old Woman” kenapa bisa terjadi, tua-tua keladi, makin tua makin menjadi? karena kita dilarang membicarakan seks. Dalam buku The Opera disebutkan 200 hal yang tak boleh dilakukan wanita. Misal membetulkan tali BH, merapikan rok sehabis duduk, dst.

Untuk lebih menghangatkan suasana Bapak menceritakan joke tentang pamannya yang konon tinggal di Lucknow yakni Mulla Nasruddin dan Tante Shakila. Kalau tak percaya silakan datang ke Lucknow India. Kembali hadirin dibuat ger-ger-an.

Kini banyak anak usia belasan tahu yang main-main seks, walau tak ada penetrasi tapi kok bisa hamil. Kenapa karena minimnya penjelasan tentang seks. Saya bicara dari segi medis, masturbasi lebih sehat ketimbang “jajan”. Para pelaku pemerkosaan sebagian besar diajarkan bahwa masturbasi itu haram. Bahkan ketika pulang dari Masjid, Gereja, Pura, Vihara, Klenteng dan di jalan melihat perempuan atau anak kecil mereka begitu terangsang dan melakukan tindak pemerkosaan

Tanya pada para dokter dan ilmuwan, setelah melakukan penelitian mereka menyimpulkan tak ada seorang pun yang benar-benar belum pernah melakukan masturbasi. “Di sini siap yang belum pernah masturbasi?,” tak ada jari yang mengacung.

Suasana mulai memanas sehingga untuk slow down Guruji bercerita lagi tentang pamannya, si Mulla Nasruddin.

Dari usia 25-40 tahun nikmatilah kehidupan seks secara sehat, sehingga saat menginjak usia 40 tahun ke atas tak cari-cari pasangan lagi, karena banyak hal lain yang bisa kita kerjakan yang lebih bermakna, jangan melulu mengurusi seks sampai tua.

Seks adalah energi, nafs, bahasanya take…take…take…(passion) bila ditingkatan menjadi Cinta, bahasanya jadi take and give, seperti transaksi dagang, lantas bila dikembangkan terus menjadi Kasih, bahasanya give…give…give (Compassin)

Birahi untuk 1-2 orang saja tidak cukup, para pencinta hendak berbagi dengan semua orang bahkan seluruh alam semseta, mereka sedang birahi sekali. Mereka senantiasa memikirkan sesuatu yang lebih luas dari seks.

Kamasutra memberikan cara untuk mengurusi seks secara bertanggungjawab. Banyak lelaki tak peduli dengan kepuasaan sang Istri. Perbandingan orgasme wanita dan pria adalah 3 banding 1. Karena wanita bisa mengalami chain orgasm (orgasme berantai) sedangkan pria hanya sekali saja.

Penelitian di USA mengatakan bahwa setelah melakukan seks para pria di sna tak pulang ke rumah, kenpa? karena takut ketahuan para istri, mereka biasanya cuma bisa basa-basi.

Para politisi yang hanya mengejar kursi karena kehidupan seksnya terbengkalai, hal ini terjadi pula pada kita pada kadar yang lebih rendah. Kamasutra mengajarkan sebelum berhubungan seks dengan pasangan (suami/istri) Anda, makan dan istirahat dulu, jangan baru pulang dai kerja langsung “main” . Ada orang yang tak pernah berciuman selama melakukan hubungn seks, begitu mekanis, tak ada aroma cinta. Pacaran maksimal berjalan baik selama setahun setelah itu mulai timbul kebosanan. Tinggal cara kita menjaga kehangatan cinta tersebut.

Pada sesi tanya jawab, Bung Ikhsan bertanya apakah seksualitas merupakan kebutuhan mendasar manusia? lantas apakah ada yang lebih dalam dan berharga dari seks?

Bapak menjawab dengan pertanyaan, kok kecerdasan spiritual bisa diukur? menurut saya yang bisa diukur adalah seks, ini merupakan anak tangga menuju Cinta dan Kasih. Energi seks bisa ditranformasi menjadi daya kreatifitas. Analoginya seperti mendihkan air sehingga menguap menjadi uap murni. Kamasutra memberikan caranya, juga relief-relief di candi Cetho dan Sukuh, termasuk di India Tengah. Tapi kita tak bisa gonta-ganti pasangan karena membutuhkan pengendalian diri.

Selanjutnya petanyaan seorang pengagum tulisan Pak Anand Krishna, Mukhlis seorang Mahasiswa IAIN. Pada usia berapa seksualitas harus dituntaskan? Dalam surat Centhini, Amongrogo harus menunda selama 40 hari sebelum
bersenggama, yang telanjang bukan hanya tubuh melainkan juga jiwa, hal itu terekspresikan lewat syair-syair yang begitu indah dan bermakna. Kenapa bisa demikian Pak?

Tiap-tiap orang beda. Jika kamu bisa fore play dengan istrimu kelak selam 40 menit, tanpa melakukan penetrasi kamu akan merasakan kenikmaan yang sama seperti yang menahan diri selama 40 hari 40 malam.

“Energi seks tersimpan 2 cm di bawah pusat. Cairan memiliki hukumnya sendiri, mengalir ke tempat yang rendah yakni lewat senggama ataupun masturbasi. Ibarat air yang dimasak menjadi uap otomatis akan naik ke atas dan terjadi apa yang disebut orang pembukaan cakra, peningkatan kesadaran, apalh namanya. Pada saat itu kamu akan mengalami kenikmatan yang luar biasa, sehingga sengggama hanya menjadi pelengkap saja. Produksi sperma butuh waktu 20 hari sehingga jangan dihambur-hamburkan lewat masturbasi, nanti kamu tambah kurus Mukhlis, maaf lho Mukhlis.” jawab Bapak sembari bercanda.

Selanjutnya pertanyaan dari Ibu Susi yang baru menjalani Khemoterapi. Apakah ada pengaruhnya pada kemampuan seks?

Segala macam khemeoterapi berpengaruh langsung pada darah, dan ini menurunkan gairah seks, ada latihanYoga yang membenahi darah, kapan-kapan kalau ada waktu datanglah ke Jakarta kita ada terapi untuk orang-orang yang
pernah menjalani Khemo.

Sebagai penutup Bapak Anand Krishna mengatakan bahwa ada sistem budaya yang mempegaruhi pola hidup masyarakat termasuk berkait pernikahan, di Barat free seks itu biasa tapi di sini kita memiliki budaya lokal, sehingga seks bebas tak dibenarkan karena ada sistem keluarga yang beda pula.

Ibarat kata pepatah lain ladang lain belalang.

“Di sini Sayang di Sana Sayang, Di sini Cinta di sana Cinta, di sini Kasih di sana Kasih…di mana mana kurasa Kasih…”tembang anak-anak yang telah dimodifikasi syairnya oleh The Torchbearers ini mengakhiri acara Talks show di akhir pekan itu yakni tepat pukul 14 55 WIB.

Kesan salah seorang pengunjung yang mengikuti Talk Show JUMPA ANAND KRISHNA : Seks, Cinta, dan Kasih :

“Bapak Anand Krishna pintar membawakan pesan-pesannya, sehingga membuat saya betah, kata-kata beliau mudah dicerna (Era, karyawati di TB Gramedia Sudirman Jogjakarta)…tampak ia mengambil buku Sexual Quotient dari salah satu rak dan bergegas menuju ke kasir dan hendak minta tanda tangan dari Sang Penulis yang “ndilalah” (baca:kebetulan) hadir.

Laporan oleh Nugroho Angkasa