SHARING RAMADHAN 2004
Berikut ini adalah beberapa sharing dari beberapa teman yang mengikuti milis e-study Anand Krishna selama bulan Ramadhan.
Oleh Arief Rahman <masshypnosisx@yahoo.com> – Agama, perlukah dibela?
beberapa hari yang lalu, di Jakarta, terjadi aksi kekerasan lagi atas nama agama!… kupersembahkan tulisan keprihatinan ini kepadamu yang masih punya hati tapi tertutup oleh karat kebencian dan amarah….sehingga yang terlihat olehmu hanyalah kemaksiatan dimana-mana, keindahan tidak lagi bisa kau nikmati…kasihan!
dengan tulisan ini, semoga kebencian dan amarahmu segera berlalu…
Melenyapkan keakuan, berarti merasakan persatuan dan kesatuan dengan sesama; melenyapkan keakuan, berarti merasa sederajat dengan sesama;
melenyapkan keakuan, berarti tidak merasa benar sendiri saja dan menganggap orang lain salah semua….
melenyapkan keakuan, demikian makna hakiki dari Islam
Islam tidak akan menjadi kenyataan dalam hidup bila kepala ego masih tumbuh subur,
karena Islam berarti keadaan dimana engkau tidak berkepala lagi
seorang muslim berarti ia yg tidak berkepala !…..
hanya dan hanya setelah itu, kau baru akan mengenal cinta,
hidupmu akan terisi oleh cinta…
Manakala agama, manakala Islam ditampilkan dalam wajah garang
diiringi teriakan yang beringas…
Manakala agama, manakala Islam kau jadikan alat untuk menjustifikasi kekerasan dan penghancuran…
ku bertanya, bagaimana kau mendefinisikan Islam?
Ketika kau mengaku dirimu muslim, sudahkah kau tanggalkan kepalamu?
Belum, belum,…kawan
kulihat kepalamu masih utuh
sehingga jiwa berkorban sudah tidak ada lagi
yang terpikir justru bagaimana mengorbankan orang lain
demi kepentingan dirimu
jangan sombong, jangan takabur,
jangan menganggap dirimu sebagai kaki tangan Tuhan,
sehingga kau legalkan kekerasan dan merampas nyawa orang lain
agama tidak perlu kau bela, Islam tidak perlu kau bela
merasa diri sedang membela agama, hanya membuktikan keangkuhanmu
bila kau benar, bila kebenaran bersamamu, agama pasti akan membelamu
Islam akan menyelamatkanmu
sekali lagi, jangan munafik, jangan keras kepala
melihat tingkahmu yang begitu naif, aku merasa kecewa, merasa sedih
aku prihatin padamu, sadarlah teman…
jenggot dan jubahmu tidak membuktikan apapun juga
sadarlah, kau telah mencoreng wajah Islam yang Agung
kau sakit…
kau mengotori ajaran para Nabi yang mendambakan kedamaian dan kebersamaan
hentikan kekonyolanmu, lupakan bidadari-bidadari yang selama ini menggodamu
lupakan surgamu di langit sana yang menjauhkanmu dari sesama manusia
sadarlah, di bumi ini kau tinggal, kau tidak bertengger di langit sana
kau marah, kau gusar bila orang lain dapat berpesta
kau marah, kau gusar di bulan puasa
kau hancurkan mereka yang tidak berpuasa, karena di matamu mereka–kafir
tingkahmu begitu lucu, teman
rupanya kau haus perhatian, kau lapar penghormatan orang lain
ketahuilah, puasamu hanya memindahkan jam makan
perutmu lapar dan hatimu bergejolak hanya itu yang kau dapat
puasamu hanya menyuburkan keakuanmu, bahwa kau seorang yang tekun beribadah
siapa yang sedang kau bohongi ?
Ya Allah, Ya Rabb,
dimana-mana kulihat Wajah Cantik-Mu
di Timur dan di Barat
di Utara dan di Selatan
di Masjid dan di Gereja
di Kuil dan di Vihara
kulihat Wajah Rupawan-Mu,ya Allah ya Rabb
di setiap tempat dan di setiap saat
seluruh alam diliputi oleh Wajah Anggun-Mu, ya Allah ya Rabb
Kini…
bagaimana mungkin tanganku merusak hutan dan menyulapnya jadi Real Estate?
Kini…
bagaimana mungkin tanganku membakar tempat-tempat ibadah orang lain?
Kini…
bagaimana mungkin tanganku menghancurkan tempat-tempat yang ku anggap maksiat?
jernihkan pandanganku,ya Allah ya Rabb
sehingga aku bisa melihat kesempurnaan dimana-mana
seperti Diri-Mu yang Maha Sampurna…
arief-
Oleh Momock Kelana <mocky@envitech.co.id>
Entah kenapa hari Sabtu 30 Okt kemarin, saya tiba2 ingin berpuasa seperti halnya orang muslim. Pokoknya begitu saja terjadi….sahur jam 3.30 pagi dan buka jam 6 sore. Ini berlangsung 3 hari.
Tadi malam entah kenapa pula, dirumah saya tiba2 ingin membaca buku Bapak. Dari sekian banyak buku yg ada, jari ini memilih buku RAHASIA ALAM, ALAM RAHASIA. Dan entah kenapa pula, terbuka hal. 5 yang langsung saya baca :
“Saat berpuasa, sesungguhnya anda ber-UPAVAASA – ber-“dekat”-an dengan Ia yang anda kasihi. Puasa bagaikan “date” sama pacar. Saat itu, makan, minum, tidur anda lupakan semuanya”
“Lakukan puasa sesuai anjuran agama
Untuk menjamin kavling di surga
Puasa anjuranku tak menjamin apa-apa
Kecuali peningkatan kesadaran belaka
Berpuasalah tanpa harapan pahala
Bersyukur dan puas dengan apa adanya
Demikian, hidupmu akan selalu bahagia
Inilah Rahasia Alam Pertama.”
Tumpah air mata ini……………………
Oh Bapak, Anand Kristus…. sembah sujudku untukMu Bapak….
MockY