Perjalanan hidup manusia di dunia ini membawa ceritanya masing-masing. Sejarah panjang peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari keadaan lingkungan dan alamnya serta bagaimana manusia berprilaku.

Demikian yang coba digali dan diselami kembali dalam acara “Retreat Sunda Sindhi Civilization” yang diadakan pada hari Jumat-Minggu (22-24/04/2016) di One Earth Retreat Center, Ciawi.

Dihadiri oleh sekitar 75 peserta dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Bogor, Jogjakarta, Lampung, Depok serta Tangerang. Peserta belajar untuk mengenal kembali ajaran-ajaran mulia dari leluhur dari Tataran Sunda yang banyak meninggalkan ajaran mulia berdasarkan buku “The Wisdom of Sundaland” karya Anand Krishna.

Merekontruksi Sejarah

RetreatMerekonstruksi hubungan Sunda dengan Sindhi memang tidak mudah. Rentang waktu yang panjang dan jauh membuat kita menjadi sedikit banyak mengalami kebingungan. Karena itu dalam acara retreat ini yang coba digali dan diselami dalam rentang waktu 5000 tahun yang lalu.

Reruntuhan bangunan lama di Mohenjo Daro serta Harrappa telah memberikan suatu gambaran tentang perkembangan sistem pemerintahan serta tata kota serta kebudayaan masyarakatnya. Adanya sistem drainase serta bangunan yang dibuat dari bata merah telah menggambarkan kemajuan arcitektur dan peradaban saat itu.

Melalui banyak teori dan fakta-fakta geologi serta arkeologi yang mulai bermunculan peserta mulai menyelami dan merunut benang merah dari peradaban Sunda di Tatar Sunda hingga reruntuhan bangunan lama di Mohenjo Daro yang merupakan sisa dari peradaban Sindhu.

Belajar dari Semangat Berjuang dan Keterbukaan Peradaban Sindhu

Inti dari semua pelajaran yang diselami dalam retrea ini adalah  ‘spirit peradaban Sindhu’ yaitu keuletan serta kerja keras yang berpadu dengan jiwa kewirausahaan masyrakat sindhi  yang tak pernah pantang menyerah.

Keterbukaan hati untuk belajar dari ajaran-ajaran mulia dari para sufi serta yogi disana memberikan kemampuan untuk membuka diri terhadap segala hal baik dan mulia.  Hal tersebut menjadi penting untuk setiap individu sehingga dapat mewujudkan suatu masyarakat yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai luhur yang memulyakan kehidupan.

Adalah sebuah warisan mulia dari  Sundaland dimana sebuah peradaban yang menyadari akan kesatuan “Memayu hayuning Bawana“. Karena kita semua sejatinya merupakan manusia yang tinggal dalam Satu Bumi, dibawah Satu Langit yang merupakan Satu Umat Manusia. One Earth, One Sky, One Humandkind . . . . .

Semoga kita semua dapat kembali menyadari hal tersebut . . .

 

Rahayu…
Bukit Pelangi, Senin,24 April 2016

= =

Penulis: Sunu Purnama – Editor: Su Rahman

Untuk informasi program Retreat dapat menghubungi: 08788 511 1979 – (SMS Only) 0811 14 4959