Orasi Budaya bersama Bapak Anand Krishna di Salatiga
Hujan yang mengguyur sore ini, 10 Januari 2012 tidak menyurutkan semangat teman-teman yang menghadiri acara Orasi Budaya. Orasi Budaya ini bertema Melakoni Tahun Baru 2012 dalam Kebhinekaan. Acara ini diadakan di Meeting Ballroom Hotel Grand Wahid, jalan Jendral Sudirman No 2 Salatiga. Acara ini diselenggarakan oleh Klinik Herbal dan Akupuntur Wijaya Kusuma Salatiga bekerja sama dengan Anand Krishna Center Joglosemar.
Acara dibuka dengan jam 19.20 wib. Bapak Anand Krishna dan Bapak Dandim 0714 Salatiga J.X. Barreto Nunes mendapatkan pengalungan bunga melati dan memasuki ruangan meeting. Yang dilanjutkan dengan tarian ucapan selamat datang ala Jawa Tengah (tari gambyong parianom) oleh dua orang penari. Acara juga dihadiri oleh perwakilan Wali Kota Salatiga, Staff Ahli Walikota Ibu Dra Diah Puryati MSi.
Acara dilanjutkan dengan pemutaran profil Yayasan Anand Ashram, yang bercerita tenang sejarah dan langkah-langkah yang dicapai Anand Ashram.
Acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia, Bapak SS. Boedyo Pranoto, yang menyambut para tamu yang hadir. Beliau menyampaikan semangat bhineka tunggal ika dan Pancasila yang merupakan warisan budaya kita sejak jaman Majapahit. Ketua Panitia kemudian menyampaikan souvenir berupa wayang Shri Krishna yang cakep banget.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua Yayasan Anand Ashram, Bapak Wayan Sayoga. Beliau mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila ini lebih perlu dihayati dalam kehidupan kita saat ini. Bapak Sayoga mengajak kita semua untuk tidak terjebak dengan fanatisme. Kita perlu menghormati bagaimana setiap orang mempunyai hak untuk memuja dan menyembah Tuhan dengan cara-caranya masing-masing. Sebagaimana dikutip beliau dari Bung Karno, bahwa semua cara untuk menyembah Tuhan adalah benar adanya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan sambutan Wali Kota Salatiga, yang dibacakan oleh Staf Ahli Wali Kota, Ibu Dra Diah Purwati. Beliau mengulas bahwa agama mempunyai nilai-nilai yang merekatkan semua umat manusia, karena kita hidup di atas satu bumi dan satu langit yang sama.
Acara dilanjutkan dengan paparan dari Bapak Anand Krishna, Beliau mengatakan bahwa Globalisasi sekarang sudah mulai terasa, tahun 2010 selambat-lambatnya tahun 2015. Semua investasi akan dibuka untuk negara ASEAN, Semua investor akan diperlakukan sebagai investor lokal. Kita akan bersaing dengan saudara kita sesama melayu. Semua investor ASEAN boleh meminjam uang dari bank lokal kita.
Kita harus berhati-hati, karena selama ini kita hanya mengekspor pembantu, jumlah perusahaan asing yang ada di Indonesia sangat jauh lebih banyak. Dari pada jumlah perusahaan Indonesia yang ada di luar negeri.
Bapak Anand Krishna mengatakan kita harus melakukan self inventory. Apa yang kita miliki untuk bersaing dengan sesama rumpun melayu ini. Sejarah kita mengatakan bahwa kita adalah negara terkaya baik dari biodiversity dan keanekaragaman budaya.
Pluralisme ini bukan hanya berarti mengagung-agungkan masa lalu, Pluralisme adalah kita bisa bekerja sama dengan siapa saja. Ini adalah kunci kebesaran dari Sriwijaya dan Majapahit.
Bapak Anand Krishna mengatakan dalam menjawab pertanyaan dari penanya bahwa Bahasa Inggris perlu sekali. Kita tidak bisa bernegosiasi dengan bangsa lain. Apapun kepandaian kita, kalau kita tidak bisa berkomunikasi, susah untuk mengaplikasikannya.
Di ahkir acara Bapak Dandim Salatiga 0714, Bapak JX. Barreto Nunes bertanya bagaimana menyikapi kondisi Indonesia saat ini, bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan.
Bapak Anand Krishna mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang unik, tidak ada referensinya di dunia. Dengan jumlah 17 ribu pulau, tidak ada contohnya. Kita setiap kali mengadakan pilkada yang dirata-rata tiap berapa hari sekali. Ini merupakan pemborosan biaya dan rawan di tingkatan sosial. Kita harus mengatakan bahwa federalisme tidak cocok untuk kita.
Acara ini sangat meriah dan diikuti dengan antusias oleh semua pesertanya.
Terimakasih Salatiga, luar biasa, kita akan berjumpa lagi suatu saat.
Laporan oleh: