Anand Krishna bukan angkatan 1945 tapi  pemikiran, perkataan serta tindakannya mengingatkan saya pada generasi 1945 yang bekerja tanpa pamrih, tak kenal kata meyerah dan berjuang sampai titik darah penghabisan utuk mencapai Indonesia Merdeka.

Salah satu generasi dari angkatan 1945 adalah W.R. Supratman, seorang pejuang dan penggubah lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya. W.R. Supratman menuliskan syair dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya,”…………bangunlah jiwanya – bangunlah badannya………”. Ya!, karena untuk memperoleh kemerdekaan jiwa kita mesti juga membangun badan kita.

Aktivis spiritual dan tokoh humanis ini telah memberikan technical know-how nya, menggali dari tradisi spiritual lintas agama, juga melalui laboratoriumnya yang bernama Anand Ashram. Anand Krishna berbagi teknik-teknik latihan meditasi yang disajikan sesuai dengan kemajuan zaman dan kebutuhan bangsa kita. Melalui program pemberdayaan diri Neo Self Empowerment dan Neo Kundalini Yoga, jiwa dan raga kita diajak bangun dan bangkit untuk mengharumkan nama Indonesia dengan segudang tradisi luhurnya.

Bagi saya kedua latihan tersebut sangat bermanfaat bagi pengembangan jiwa dan raga saya. Kedua latihan tersebut ditambah buku-buku Anand Krishna membuat jiwa dan raga saya selalu bersemangat dalam menghadapi berbagai masalah dan membuat kecintaan terhadap Indonesia bertambah dan makin menyadarinya betapa negeri ini kaya dengan tradisi dan ajaran luhur yang masih relevan hingga saat ini.

Ini semestinya bukan hanya program sebuah yayasan! Semestinya ini menjadi program Negara. Bukankah kita semua pernah menyanyikan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya? “……Bangunlah jiwanya bangunlah badannya…….” dan sudah saatnya Kementerian Kesehatan ditingkatkan menjadi Kementerian Kesehatan Holistik.

Sayang kita tidak menghargai rasa cinta dan pengabdian Anand Krishna terhadap Indonesia. Pengarang lebih dari 160 buku pemberdayaan jiwa dan raga manusia Indonesia dan peracik meditasi Neo Self Empowerment dan Neo Kundalini Yoga itu kini di penjara untuk perbuatan yang tidak pernah dilakukannya .

Silakan baca selengkapnya mengenai kasus rekaya yang ditujukan untuk membungkam suara kebangsaan dan kepedulian Anand Krishna terhadap bangsanya, mohon sekiranya dapat meluangkan waktu untuk mengisi petisi online dalam mendukung perjuangan aktivis spiritual ini

= =

Penulis :  I Gusti Ngurah Sidharta KK – Editor : Su Rahman