Ajakan Berkarya & Berjuang Tanpa Beban Stress
Kepada Teman-Teman Aktivis LSM di mana pun berada

Jakarta , 9 September 2004
Perihal: Ajakan Berkarya & Berjuang Tanpa Beban Stress
Kepada Teman-Teman Aktivis LSM di mana pun berada

Salam Indonesia !

Teman-teman terkasih, sungguh kami merasakan kehilangan yang amat sangat mendengar berita kepergian Munir, seorang tokoh pejuang Hak Asasi Manusia yang akan selalu kita kenal sebagai satu dari sedikit orang-orang cerdas dan berani di Indonesia saat ini. Kepergiannya terasa sebagai shock yang sulit kami terima. Betapa ia dalam usia yang
begitu muda kini tidak lagi berada di tengah-tengah kita. Harapan besar yang telah terlanjur kami tanamkan pada pundak orang-orang muda seperti Munir, kini seperti terhempas.

Di saat bangsa ini masih berada dalam suasana yang carut-marut, ketika para pemimpin negara ini belum dapat kita harapkan untuk membangkitkan Indonesia yang sedang terpuruk, ketika itu pula kita kehilangan tokoh independen yang keberaniannya dapat memberikan inspirasi bagi berjuta rakyat kita untuk berdiri dan memerdekakan jiwanya. Karena adanya orang-orang seperti Munir, kami merasa bahwa jiwa bangsa Indonesia masih akan merdeka…

Teman-teman semua, keberadaan orang-orang baik itu bagaikan udara. Sering kita tak memperhatikan dan melihatnya kita ia ada bersama-sama kita, namun kita akan merasa kehilangan teramat besar di saat ia tiba-tiba hilang dari antara kita.

Satu per satu, orang-orang muda penuh harapan telah pergi meninggalkan kita. Sebelum Munir, kita telah kehilangan Arnold Purba (Aktivis anti-diskrimansi dari Solidaritas Nusa Bangsa) serta Nuku Soleman (Aktivis PIJAR Indonesia, yang pernah mendekam dalam penjara semasa pemerintahan Orde Baru) yang kesemuanya meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya — akibat tekanan berat yang dialami karena pekerjaannya.

Teman-teman terkasih, kami sungguh amat prihatin dengan keadaan ini. Kita butuh energi dan nafas lebih panjang serta lebih banyak lagi orang-orang yang jiwanya sudah merdeka untuk tetap meneruskan perjuangan Munir, Arnold dan Nuku. Marilah kita sama-sama berupaya keras untuk mencegah atau meminimalkan peristiwa yang sudah terlanjur
menimpa sahabat-sahabat kita di atas. Mulailah dari diri sendiri. Perbaiki pola hidup, supaya menjadi lebih seimbang dan sehat. Stress yang berlebihan karena tekanan pekerjaan, dengan sendirinya akan menguras habis energi kita. Hanya soal waktu hingga virus dan penyakit lantas akan hinggap menghampiri kita.

Barangkali, ini soal yang dianggap sepele oleh sebagian kawan-kawan. Namun, kami percaya bahwa makin minimnya energi kita secara individual maka makin melemah pula energi kita secara kolektif. Bila terus demikian keadaannya, bagaimanakah kita akan mampu mengubah wajah Ibu Pertiwi yang kita cintai ini menjadi lebih baik? Bukankah untuk itu
kita butuh energi yang lebih besar dan dahsyat?

Teman-teman terkasih, kebetulan selama bertahun-tahun lamanya, kami telah bereksperimen melalui berbagai program kesehatan holistik yang dilaksanakan di lingkungan Anand Ashram. Pengalaman kami selama menjalankan program telah memberi sedikit pelajaran tentang pengaruh buruk stress terhadap energi dan kinerja kita secara keseluruhan. Lagi-lagi karena pengalaman, kami juga sedikit memahami tentang berbagai metode untuk menanggulangi stress secara cepat — sebelum ia”berbuah” dalam bentuk penyakit.

Teman-teman semua, barangkali kami tidak bisa memberikan kontribusi besar — sebagaimana yang teman-teman lakukan — untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Namun demikian, kami ingin sekali dan saat ini baru bisa berbagi pengalaman kepada teman-teman semua tentang bagaimana mengelola stress secara lebih tepat. Intinya, kami ingin mengundang teman-teman semua untuk mengikuti salah satu program kami yang dinamakan “Berkarya Tanpa Beban Stress”.

Pada dasarnya, program ini adalah program gratis — dalam arti tidak ada fee yang dipungut oleh kami — yang sudah secara rutin kami berikan pada para guru (dengan nama program yang berbeda, “Mengajar Tanpa Dihajar Stress”) sejak 2-3 tahun belakangan. Hingga kini, sekitar 2000 orang guru yang sudah pernah mengikuti kegiatan serupa yang mengaku telah mendapatkan banyak manfaat. Seandainya teman-teman tertarik, kiranya dapat menghubungi nomor-nomor telepon berikut ini:

1. HP: 0815 9 330 110 (Farahdiba Agustin atau Fay)
2. HP: 0815 9 310 310 (Wandy N. Tuturoong atau Binyo)

Selanjutnya, kami akan mempersiapkan jadwal kegiatan sehari yang khusus kami berikan bagi teman-teman LSM ini – kami menawarkan penyelenggaraan kegiatan pada Hari Sabtu, 25 September 2004, mulai dari jam 09.00 pagi hingga jam 03.00 sore dan bertempat di padepokan kami, One Earth One Sky One Humankind, di Km. 2, Jl. Bukit Pelangi
Raya, Gadog-Ciawi. Jumlah peserta yang ideal bagi program semacam ini adalah tidak lebih dari 40 orang. Perlu kami informasikan bahwa meskipun kami tidak memungut fee, kami tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan konsumsi serta buku petunjuk yang diperlukan bagi teman-teman yang berminat ikut. Untuk itu, kami bermaksud meminta kesediaan teman-teman untuk memberikan keringanan bagi kami dalam menanggung beban ini bersama-sama.

Demikianlah. Kami berharap apa yang kami lakukan ini, dapat memberikan sedikit saja kontribusi — dengan cara yang kami bisa — bagi upaya menjadikan Indonesia sebagai tempat yang lebih baik, di masa mendatang. Mohon maaf jika terdapat sesuatu yang kurang berkenan. Terima kasih, Bende Mataram — sembah sujud bagi Ibu Pertiwi.

Ttd

Anand Krishna (Mewakili Keluarga Besar Anand Ashram)
Slamet Harsono (Mewakili Forum Kebangkitan Jiwa)