YOGYA (KR)- Ilmu dan agama kalau digunakan secara proposional dan bertanggung jawab bisa mendekatkan pada kesempurnaan. Sayangnya kemampuan menguasai ilmu, serta agama sering disalahgunakan, akhirnya justru berubah menjadi bencana bagi manusia. Ilmu dan agama harapannya bisa membawa pada pencerahan manusia.
Demikian dilontarkan Anand Krishna dalam bedah buku: ‘Cakrawala Sufi’ di kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Jogjakarta, jl. Kusumanegara 157, Senin (13/12). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian menandai Dies Natalis ke-49 UST Yogya juga didukung SKH Kedaulatan Rakyat. Buku ‘Cakrawala Sufi’ tersebut juga dibedah oleh Prof. Dr. Bakdi Sumanto, Dr Damarjati Supadjar dipandu oleh Drs. Suparlan.
Menurut Anand, dalam situasi yang penuh kecemasan, ketidakpastian, ilmu dan agama bisa membimbing dan memberi pencerahan. pertanyaan kenapa banyak orang berilmu dan juga menjalani agama justru tidak mendapatkan pencerahan diri, “Menurut saya, mereka menguasai ilmu dan agama, tetapi dengan segala prasangka-prasangka buruk, termasuk menihilkan orang dan agama berbeda,.” ucapnya. Kondisi ini terjadi, lanjutnya, sifat-sifat kemanusiaan, seperti kasih sayang, justru tidak melekat pada diri.
“Sekarang ini, sangat dibutuhkan cinta kasih dengan segala ketulusan,” katanya. dalam bahasa yang berbeda, hati memang harus bisa membebaskan diri, melapaui sekat-sekat agama dengan melampaui kasih ilahi.
Baik Bakdi Soemanto dan Damarjati Supadjar dalam kesempatan itu sependapat dengan pandangan bahwa sekat-sekat agama seharusnya bisa menyelami kasih Ilahi.
“Meski berbeda agama, tidak perlu tumbuh kecurigaan dan permusuhan.” kata Bakdi Sumanto. Di muka bumi, kata Damarjati yang ada adalah perbedaan, tapi kasih sayang antar umat manusia tidak perlu memandang identitas agama atau keyakinan. (Jay)-d