Mengupas Nilai Luhur Peradaban Melayu, Disertasi Anand Krishna Hasilkan Gelar Doktor

BINTAN- Masyarakat yang tinggal ditanah melayu tentu sudah tak asing lagi dengan istilah “Kerja Bhakti” . Dikampung-kampung biasanya kerja bhakti dilakukan warga secara bersama-sama untuk memperbaiki atau membuat fasilitas umum dan menjaga kebersihan lingkungan dimana semua pekerjaan itu dilakukan dengan sukarela dan didasari oleh semangat demi kemudahan dan kepentingan bersama.

Dengan demikian spirit dari kerja bhakti adalah bekerja sukarela atau tanpa pamrih untuk kepentingan bersama.

Spirit dari kerja bhakti ini lah yang dibahas secara mendalam oleh Anand Krishna dalam disertasinya yang berjudul “ the spirit of service and true volunteerism in world religions and its relevance today” (spirit pelayanan dan kesukarelawanan dalam ajaran2 agama dunia dan relevansinya di masa kini ). Setelah melakukan evaluasi dan telaah terhadap disertasi ini, Department of Religious Studies,University of Sedona di Arizona,USA memutuskan untuk memberikan gelar Doktor bidang Comparative Religion kepada Anand Krishna.

Anand Krishna memberikan materi workshop Niskham Karma,
berkaitan dengan judul disertasi gelar Doktornya. Bertempat di Hotel
Grand Cempaka pada acara yang diselenggarakan oleh Taspen.

Dalam hasil evaluasi disertasi yg ditandatangi oleh President/Founder University of Sedona, a.l. menyatakan,”Dalam disertasi yang ditulis secara apik dan komprehensif ini, terlihat jelas bahwasannya anda sebagai kandidat doktor telah melakukan riset yang cukup intensif. Anda telah berhasil menyampaikan tujuan (disertasi) dengan mengemukakan hasil penelitian, dan penemuan anda dengan baik. Karya yang baik!”

Dalam hasil evaluasi itu, Dr. Masters, pendiri universitas tersebut juga menyatakan bahwa kekuatan disertasi tersebut adalah penjelasan relevansi “berkarya tanpa pamrih” dalam keseharian hidup.

Anand Krishna sendiri mengemukakan bahwa ia terinspirasi untuk menulis disertasi ini oleh sebuah ungkapan dari serat Bhagavad Gita yang untuk pertama kalinya diterjemahkan oleh pujangga baru Amir Hamzah dalam bahasa Melayu, dimana berkarya tanpa pamrih diagungkan, dimana ungkapan ini juga sering dikutip oleh Bung Karno.

Menanggapi pemberian gelar Doktor kepada Anand Krishna tersebut,kepada terkininews.com, Rabu (02/03) Helmy selaku koordinator National Integration Movement Kepri menyatakan rasa syukur yang mendalam karena akhirnya terbukti juga bahwa bangsa melayu sebenarnya telah memiliki tradisi dan nilai-nilai luhur universal yang kini diakui oleh dunia,bahkan dianggap menjadi salah satu kekuatan moral yang dapat menyelamatkan dunia.
“saya mengajak masyarakat Kepri untuk meniru perilaku Amir Hamzah,salah satu sastrawan melayu terbaik yang dengan keterbukaan pemikirannya mau menterjemahkan Bhagawad Gita kedalam bahasa melayu sehingga karya agung yang sarat dengan nilai-nilai universal itu bisa dibaca oleh orang melayu. Jelas sekali kita sangat membutuhkan orang-orang seperti Amir Hamzah yang tidak mau dikotak-kotakan oleh ras,agama dan kelompok” tegas Helmy.

Berfoto bersama dengan peserta dari Taspen

“seluruh orang melayu harus yakin bahwa orang melayu memang memiliki peradaban yang otentik yang dapat mengantarkan melayu menjadi bangsa yang besar. Kita pun dapat memberikan konstribusi yang sangat berarti bagi dunia dengan menerapkan spirit kerja bhakti dan keterbukaan pikiran dalam keseharian hidup kita” tutup Helmy yang juga merupaka n Ketua Kongres Advokat Indonesia Tanjungpinang.

Sumber:TerkiniNews.Com: Disertasi Anand Krishna Hasilkan Gelar Doktor
Oleh : Redha Helmi, Rabu, 2 Maret 2011 – 13:27

Link Terkait:
Okezone