SLEMAN KOMPAS – Dalam kehidupan manusia sehari-hari seksualitas sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan hubungan seksual semata. Lebih dari itu, apabila dikelola dengan baik, energi seks dapat bertransformasi menjadi kekuatan yang mendasari tumbuhnya rasa kasih yang lebih besar bagi lingkungan sekitar.
Penulis buku-buku bertema spiritualitas mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi “Sex, Cinta , dan Kasih” di Toko Buku Gramedia, Plaza Ambarukmo, Jumat (7/4) siang. “Seks bukan hanya sebagai pemuas nafsu semata, melainkan merupakan anak tangga pertama menuju cinta kasih” kata Anand.
Melalui energi yang didapat dari hubungan seksual, seseorang akan mampu menghayati makna yang lebih besar akan cinta dan kasih. Menurut Anand, hubungan seksual yang didasari nafsu semata selalu menuntut pemuasan dari pasangan. Pengelolaan nafsu sendiri nantinya akan mendorong tumbuhnya energi cinta, yang tak hanya menuntut tetapi juga memberi pada pasangan. Apabila dikembangkan lagi, energi cinta ini dapat menjadi energi kasih yang mampu memberi tanpa mengharapkan pamrih apa pun.
Ketika seseorang sudah memahami seks, ia bisa berpikir bagaimana meningkatkan energi dari hubungan seksual untuk menjadi kekuatan menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Energi itu pun akhirnya tak hanya dinikmati sendiri, namun juga dibagikan pada lingkungan sekitarnya lewat perbuatan-perbuatan kasih pada alam dan orang-orang yang dijumpainya.
Untuk mampu menghayati dan menyalurkan energi seks menjadi kasih bagi lingkungan sekitar dibutuhkan usaha dan pengendalian diri. Hal ini antara lain bisa didapat dari kesetiaan berhubungan seksual dengan pasangan masing-masing.
Selain itu, penyaluran energi seks menjadi energi cinta dan kasih akan sulit terwujud jika tidak ada pemahaman yang benar mengenai seksualitas sendiri. “Bagaimana menerapkan perilaku seksual yang bertanggungjawab haruslah diajarkan,” ungkap pendiri pusat pelatihan meditasi Anand Krishna Centre ini.
Apalagi, Anand melihat kasus-kasus perkosaan ataupun kasus-kasus kekerasan seksual lainnya banyak terjadi karena seseorang tidak memiliki pengetahuan bagaimana menyalurkan kebutuhan seksual secara bertanggungjawab. Karena itu, Anand menegaskan pentingnya pendidikan seksual sejak dini. (AB3)
Sumber : Kompas Jateng-DIY, Senin 9 April 2007 (Halaman K)
NB : Ada sedikit kesalahan informasi berkait hari pelaksanaan acara Jumpa Anand Krishna ini, seharusnya Sabtu (7/4) siang.