“Gita adalah antidot terhadap berbagai macam penyakit yang sudah mewabah di masyarakat. Gita mengajak kita untuk mengasihi tanpa mengharapkan sesuatu, untuk berkarya tanpa pamrih, untuk tidak terikat dengan segala kenikmatan duniawi yang justru merampas kemanusiaan dan kepekaan kita.”
~ Kebijakan Gita bagi Generasi Y halaman : 164 Karya Anand Krishna
Pada hari Minggu (16/7/2017) di aula Gramedia Matraman Sosok tinggi besar memakai jubah merah marun dengan selendang putih berjalan menuju panggung di depan. Beliau di kenal sebagai penulis dan tokoh humanis, telah menerbitkan lebih dari 170 buku Meditasi, Yoga, Kesehatan Holistik dan Pemberdayaan Diri.
Hadir dalam kesempatan acara “Peluncuran, Bincang Buku dan Meditasi bersama Anand Krishna” tersebut, Wandi.S. Brata (Direktur Utama Gramedia Pustaka Utama). Dalam pembukaan singkatnya beliau mengucapkan selamat atas terbitnya 3 buku sekaligus yang dilaunching pada hari ini. Buku-buku tersebut adalah: Bhagavad Gita Bagi Orang Modern, Kebijakan Bhagavad Gita Untuk Generasi Y dan Ananda’s Neo Self-Leadership : Seni Memimpin Diri Bagi Orang Modern.
Dalam pembukaannya Bapak Anand Krishna mengambil contoh teladan sosok terkenal dan sukses Steve Job. Di akhir masa hidupnya, Penemu “Apple” ini ketika jatuh sakit beliau menyesal sekali karena segala kekayaan yang telah diperolehnya selama ini tidak bisa membayar kebahagiaan, waktu bersama keluarga yang sudah lewat.
Bhagavad Gita adalah sebuah pedoman bagi manusia untuk hidup dalam keramaian dunia. Bukan menunggu saat mati dan sekedar tulisan Rest in Peace (RIP) tapi bagaimana Live in Peace (LIP). Bisa gak tetap damai dalam segala kegaduhan dunia!
Sehingga kita tidak ada penyesalan saat “pulang” nanti.
Beliau juga menyinggung soal penelitian dari sebuah buku yang menjelaskan jika kita mengklik Google maka akan dapat dibaca tentang berapa banyak orang-orang melangkah dalam sehari. Dan di Indonesia hanya sekitar 3.000 langkah kalah dengan Cina melangkah 6.500 langkah, India melangkah 5.500 langkah.
Ini menggambarkan betapa malasnya masyarakat kita.
Tantangan anak-anak saat ini makin berat untuk bersaing dengan negara lain.
Bagavad Gita mengajarkan pada kita untuk tidak melarikan diri, menghadapi tantangan dengan percaya diri.
Krishna dalam Bhagavad Gita mengajarkan bahwa stress adalah bentuk energi. Jika anda stess cobalah menulis, menyalurkan energi itu untuk hal yang kreatif, bisa juga dengan fotografi, jangan hanya browsing hal yang tidak berguna, atau sekedar nongkrong sambil merokok atau ngopi.
Beliau juga menegaskan tentang sejarah leluhur kita yang mengajarkan pedoman bagaimana menjadi eksekutif muda yang berhasil dalam Asta Brata. Sudah saatnya kiblat kita pada dunia barat atau timur tengah kita arahkan kembali kepada pedoman-pedoman yang telah diajarkan oleh leluhur, seperti yang diajarkan dalam buku “Self Leadership” tentang Asta Brata.
Sedangkan “Kebijakan Bhagavad Gita untuk Generasi Y” adalah sebuah ringkasan dari Bhagavad Gita. Bukan subtitute. Jika anda sudah selesai membaca coba berikan pada teman arau saudara anda, sehingga mereka bisa mengetahui pedoman tentang hidup bahagia ini.
Acara ditutup dengan sesi tanya-jawab, dimana audiens yang hadir dengan antusias bertanya, dan seperti biasa Anand Krishna memberi jawaban yang lugas , jelas dan sistematis. Dimana dapat disimpulkan dari hasil tanya-jawab tersebut adalah bahwa meditasi adalah solusi dalam menghadapi segala persoalan dan juga bagaimana mengisi kehidupan dengan berkarya dengan pikiran jernih dan ceria.
Meditasi menciptakan ruang kosong sehingga individu dapat bisa berpikir lebih jernih dan mampu mengambil keputusan. Jika dilakukan selama 3 bulan secara rajin, maka dijamin akan terjadi perubahan dalam mind ( gugusan pikiran dan perasaan). Dan akan membuat diri menjadi lebih tenang dan dapat menentukan pilihan yang tepat dalam segala hal.
Kemudian audiens yang hadir diajak untuk mencicip salah satu latihan meditasi hasil racikan Anand Krishna yang cocok untuk kebutuhan manusia modern, dimana peserta dibimbing untuk merasakan manis dan lembutnya meditasi melalui latihan meditasi.
Jakarta, 17 Juli 2017
= = =
Penulis: Sunu Purnama – Editor: Su Rahman – Photo: Zee