Tubuh kita tidak bisa membedakan mana kejadian real dan mana yang hanya pola pikiran positif/negatif yang berulang… ketika pola pikiran negatif yang berputar kembali, maka tubuh pun memberikan reaksi terhadap pikiran tersebut sebagaimana ia selama ini terkondisi untuk bereaksi walaupun badan anda sedang berbaring di kasur yang empuk.. karena itu bukan peristiwa sebenarnya dan karena rendahnya tingkat kesadaran, maka kita bisa hanyut dalam reaksi tersebut dan emosi dari pikiran repetitif tersebut akan membuat tubuh kita menyimpan racunnya.. kita mesti menyadari hal ini dengan “selalu hadir”, “selalu waspada”, dan selalu memperhatikan tubuh kita, karena ia adalah instrumen yang sangat jujur dan akurat untuk menjelaskan keadaan emosi maupun pikiran kita..
Anand Krishna penulis dan sekaligus pengiat spiritual di dalams alah satu bukuny a yaitu : Seni Memberdaya Diri 1, memberikan beberapa latihan yang diracik khgusus untuk kembutuhan orang modern, latihan yang diberikan dapat membuat kita memberikan perhatian kembali kepada tubuh, sebuah kemampuan yang telah terlupakan pada sebagian besar kita, sejak kita berevolusi memiliki badan dan mind manusia.
Mind manusia ini merupakan tiruan kenyataan yang sangat luar biasa. Ia sangat powerful, namun ia juga merupakan sumber disfungsi yang selama jutaan tahun terjadi pada spesies manusia dan membuat kita mewarisi segala bentuk disfungsi tersebut. Kita bisa melihat dan membaca ulang kembali sejarah betapa kita bisa menimpakan penderitaan pada diri kita sendiri, pada sesama manusia, dan pada sesama makhluk dengan cara yang kita akan menyebutnya segabai “kegilaan yang akut”. Bagaimana kita dalam sejarah pernah berkali-kali melakukan pembunuhan masal kepada ras-ras tertentu, kepada orang-orang tertentu, kepada bangsa tertentu. Dan “kegilaan” akibat disfungsi mind ini terus berlanjut dalam Perang Dunia I dan II. Kita melihat film serta berita-berita di TV dan surat kabar pun penuh dengan berita tentang kekerasan yang disebabkan oleh tercerabutnya perhatian manusia secara kolektif dari tubuhnya, atau dalam bahasa Eckhart Tolle di sebut pain body, yang merupakan akumulasi semua pengalaman dari perjalanan panjang evolusi kita.
Kembali pada latihan yang diberikan oleh Anand Krishna, di dalam buku tersebut, beliau mengajarkan pada kita untuk mendapatkan keterhubungan kembali dengan tubuh kita. Dan dampak dari latihan-latihan yang beliau ajarkan sangat luar biasa. Karena ketika kita mulai memperhatikan tubuh kita, maka apa yang disebut pain body atau emosi-emosi negatif yang kita kumpulkan selama jutaan atau bahkan milyaran tahun evolusi kita, itu menjadi semakin terbawa ke permukaan dan di bawa ke dalam terang kesadaran. Dan itu akan sangat menyakitkan baginya.
Pain body ini merupakan aspek emosional dari ego. Misalnya anda pernah mengalami kekerasan fisik atau emosional, maka memory dari peristiwa tersebut akan tersimpan dalam tubuh batin kita yang kemudian memiliki entitas sendiri dalam diri kita yang itu bisa terpicu untuk keluar dengan pemicu apa saja. Bayangkan anda pernah mengalami perang, pernah mengalami pelecehan, pernah menjadi pelaku atau korban kekerasan dari disfungsi mind ini selama ribuan tahun. Baca kembali sejarah! Kekerasan itu ada dalam DNA kita. Dengan memperhatikan tubuh dan menjadi sadar untuk pertama kalinya di dalam tubuh kita akan membuat sebagian besar peserta yang baru mengikuti latihan meditasi di Anand Krishna Center bereaksi luar biasa pada tubuh mereka. Terutama pada latihan katarsis di mana peserta di minta untuk melepaskan semua emosi negatif mereka dengan cara bernafas dan menggerakkan badan secara kacau.
Ternyata esensi dari latihan-latihan ini sangat luar biasa, sangat powerful. Dengan memberi perhatian pada apa yang dirasakan oleh tubuh, untuk pertama kalinya kita sebagai spesies, setelah evolusi panjang kita, secara berangsur mendapatkan kembali apa yang dulu kita miliki ketika kita masih berbadan hewan, yakni keterhubungan alami dengan tubuh. Anda bisa lihat, binatang di hutan tidak ada yang mengalami obesitas dan tidak pernah makan melebihi apa yang mereka butuhkan. Kalaupun ada binatang yang mengalami disfungsi seperti yang dialami manusia, itu adalah binatang-binatang yang hidup di kebun binatang atau lingkungan yang dibuat oleh manusia, sehingga mereka tertular kegilaan kronik dari disfungsi mind manusia…
Dan ketika kita mendapatkan keterhubungan kembali dengan tubuh sebagai manusia, maka kita mendapatkan kembali keterhubungan tersebut plus kedalamannya… Di ibaratkan dalam Injil seorang anak yang meninggalkan ayahnya, kemudian menghamburkan harta ayahnya dan kemudian bangkrut dan kembali kepada ayahnya. Ayahnya menyayanginya melebihi yang lain. Apa yang dialami sebelum dan sesudah sang anak kembali? Bukankah dia sama-sama tidak punya apa-apa? Yang membedakan adalah sisi kedalamannya. Kedalaman inilah tempat semua makna dan keindahan tumbuh dan terlahir.
Bagi saya pribadi, latihan-latihan yang diberikan oleh pak Anand dalam buku ini sangat luar biasa, sangat membantu saya. Ibarat harta karun yang tidak saya kenali sejak lama padahal itu ada di bawah rumah saya sendiri, karena saya selama ini mondar-mandir tak tentu arah dalam ranah pengalaman yang diciptakan oleh mind.
Saya sangat berterimakasih pada Anand Krishna telah memberikan pengajaran serta latihan-latihan yang membuat kami dapat merasakan keterhubungan kembali dengan tubuh kami dan mendapatkan kenyamanan dasar yang kami butuhkan untuk berevolusi lebih lanjut.
Penulis : Rahmad Darmawan – Editor : Su Rahman