“Saya menolak sekeras-kerasnya sikap MUI itu. Ini bukan negara Islam. Ini negara ‘nasional’. Yang berlaku bukan aturan-aturan Islam, tapi konstitusi” (Gus Dur)

Komitmen awal kita bernegara dan berbangsa, itu sudah mengakomodir kebhinekaan atau pluralisme. “Jadi kalau ada upaya-upaya untuk memutarbalikkan komitmen itu, kita berada diambang kehancuran.” (Anand Krishna)

Jika masih berpijak pada Pancasila sebagai dasar Negara, maka kebebasan beragama, kemajemukan, penghargaan pada nilai-nilai pluralisme, berbangsa dan bernegara, adalah sesuatu yang tidak bisa ditiadakan. (Pendeta Weinata Sairin)

Tidak ada pribadi atau kelompok yang pantas mengatasnamakan Tuhan dalam bertindak. “Lebih-lebih kalau kemudian mengklaim dirinya sebagai penjelmaan ataupun titisan pribadi Tuhan yang berhak mengadili, menghakimi, atau menjatuhkan penilaian buruk terhadap pihak lain.” (Romo Edi)

Pandangan MUI tentang pluralisme yang menyamakan semua agama. “Ini kesalahan yang sangat besar sekali. Karena hampir tidak mungkin menyamakan semua agama. Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan mutual respect (saling menghormati).” (Direktur International Center for Islam and Pluralism Syafii Anwar)

Telah lama pula kita yakini, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah kristalisasi dari spirit pluralisme itu. Inilah yang merekatkan kita sejak lama. Spirit inilah yang pernah mengagumkan dunia di masa silam. Kita (bangsa Indonesia) menjadi contoh penerapan toleransi beragama. (Media Indonesia Online)

Berita Selengkapnya: