Baper adalah suatu kata yang populer dan menjadi idiom dalam bebrawa tahun belakangan ini, sebelum kata baper muncul ada idiom lain yang sebenarnya kurang lebih artinya sama dengan baper yaitu sensi.

Sendi atau baper adalah sebuah istilah untuk mengambarkan suatu kondisi yang sama yaitu kondisi dimana seseorang mudah tersinggung.

Di dalam suatu kesampatan, Bapak Anand Krishna berkenan berbagi pengetahuan terkait dengan baper ini dan kenama orang menjadi mudah baper. Beliau menjelaskan dari sudut pandang holistik dalam video yang berjudul “Cara Mengatasi Baper”.

 

 

Banyak penjelasan di dalam video tersebut, mulai dari faktor alam hingga game online. Namun yang utama adalah Bapak Anand Krishna menjelaskan jika manusia mempunyai dua jenis otak. Yaitu otak reptilian dan neo cortex.

Reptilian adalah otak lama yang diwariskan dari naluri kebinatangan, sementara neo cortex adalah otak baru yang memiliki kemampuan menimbang. Dimana perihal ini, Bapak Anand Krishna sudah menjelaskan panjang lebar melalui buku “Neospirituality & Neuroscience – Puncak Evolusi Kemanusiaan

 

 

Buku Neospirituality & Neuroscience – Puncak Evolusi Kemanusiaan

Roda evolusi sains dan teknologi terus berputar dan berhasil mengantarkan kita pada era baru saat ini. Namun ketika perkembangan kecerdasan otak dan kemampuan intelektualitas yang mendasari evolusi itu tidak diimbangi dengan perkembangan spiritualitas dalam diri kita, kerusakanlah yang kita dapati, antara lain pencermaran lingkungan, konflik, perang, serta segala sesuatu yang tidak selaras dan tidak harmonis. Dengan otak yang cerdas dan intelek yang laju berkembang, manusia ternyata cenderung menggunakan pengetahuan, sains, dan teknologi untuk kepentingannya, entah untuk dirinya sendiri, keluarganya, kelompoknya, partainya, umatnya, atau golongannya.

Sains dan spiritualitas bukanlah dua ekstrem atau dua kubu yang terpisah. Pertemuan seorang ilmuwan, ahli bedah saraf Dr. Bambang Setiawan (almarhum) dengan seorang spiritualis, Anand Krishna, menunjukkan bahwa sains dan spiritualitas saling melengkapi. Evolusi spiritual semestinya mendapat perhatian kita sebagaimana halnya kita menaruh perhatian pada kecerdasan otak. Jika hal itu terjadi, dengan sendirinya kecerdasan otak dan kecemerlangan daya pikir akan menjadi berkah dan menunjang keselarasan alam, kedamaian, serta keharmonisan antarmanusia dan sesama makhluk hidup.

Bagi yang tertarik untuk mempelajari isi buku “Neospirituality & Neuroscience – Puncak Evolusi Kemanusiaanbisa membelinya melalui WA Order: 087885111979