Ubud-Bale Banjar, International Bali Meditators’ Festival (IBMF) ke-2 yang digelar pada hari pertama menghadirkan Anand Krishna yang juga merupakan pengagas event tersebut untuk berbagi. Di hadapan seratus lebih peserta Anand Krishna mengajak umat manusia untuk tinggal bersama dan berupaya menghilangkan kesalahpahaman dalam hidup ini. Kesalahpahaman bagaikan bunga didalam pot yag terdiri dari berbagai warna dan bentuk, kemudian ditata sedemikian rupa, sehingga menjadi indah. Hidup menjadi seperti “Gado-Gado” , yang terdiri dari berbagai sayuran dengan rasanya sendiri dan disajikan disatu tempat. Untuk mendapatkan rasa yang lebih enak ditambahkanlah bumbu kacang sehingga menjadi sempurna. Bumbu yang membuat hidup kita lebih damai, indah dan bahagia adalah cinta. Kita beragam, jika ada cinta sebagai perekat dalam kehidupan kita setiap saat tercapailah kesempurnaan dalam hidup. Cinta merupakan inti dari semua ajaran agama baik Islam, Kristen, Budha, Hindu dan lainya. Cinta harus dikembangkan, karena dengan cinta semua jalan yang kita tempuh akan membawa kita kepada Tuhan. Semua ajaran agama menuntun kita menuju Tuhan. Dengan cinta kita tidak akan pernah mengatakan bahwa agama saya tidak lebih baik dari agamamu.
Kita semua seisi alam adalah saudara, karena kita saling tergantung. Ketika anda merasa senang saya dapat merasakannya, demikian juga jika anda merasa sedih sayapun dapat merasakannya juga.
Ida Pedanda Tianyar Sebali
Kebahagian sejati didapat dari kebersamaan, banyak pepatah yang mendukung makna tersebut, dari Jawa ada istilah “mangan ora mangan ngumpul, ora sanak ora kadang, nyen mati melu kelangan”, dari bahasa Bali “menyama beraya punika kesugihan sane utama (kebersamaan merupakan kekayaan yang paling penting) atau semeton tamiu (tamu itu adalah saudara kita)”. Semua ungkapan diatas bermakna bahwa untuk menciptakan kebersamaan harus ada sifat mengabdi/melayani dalam kehidupan kita bersama, kalau kita melayani orang lain/sesama itu berarti kita melayani Tuhan (niskala). Ungkapan ini bagi orang Bali sudah mendarah daging karena dari dulu mereka sudah menganggap setiap orang yang datang ke Bali adalah suadara. Bali itu berarti kuat (kuat kasih dan kuat cinta, jiwa dan raga). Orang Bali percaya setiap orang punya jiwa, kasih dan cinta, sehingga setiap orang disapa dengan OM Swasti Astu (semoga semua ada dalam kedamaian). Dengan keindahan kepribadian kita, mari kita cinta hidup bersama walaupun kita berbeda-beda secara fisik, ras, agama. Beliau menegaskan bahwa UBUD berarti Unity/kebersamaan, Beauty/keindahan, Uniform/berbeda secara fisik tapi kita sama, Divinity/kesucian.
KH.Nuril Arifin Husein (Gus Nuril)
Menurut Gus Nuril, semua salam dari semua agama baik Islam, Kristen, Hindu yang lainya adalah bahasa perempuan, karena perempuan tercipta untuk membahagiakan kita semua. Dalam Islam perempuan tercipta dari tulang rusuk dekat dengan hati. Menurut agama Islam ada 4 perempuan penting yang pernah lahir di atas dunia ini Anissa, Maria, Fatimah, Khodijah mereka semua dapat disebut nabi, karena mereka menemuukan Tuhan dalam dirinya.
Konflik semua agama terjadi karena kita mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya satu dan sama seperti menyebutkan nama-nama nabi dsb. Marilah berhenti mempertentangkan hal-hal yang sebenarnya satu dan sama. Mari kita mengenal Allah karena Allah mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai, dan mencintai. Taburkan cinta kepada semesta untuk mencapai kehidupan yang damai, penuh cinta dan keharmonisan.
Pendeta Mindawati Perangin-angin
Manusia menganggap dirinya sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna tidaklah benar sema sekali, karena sifat ketergantungan manusia terhadap mahluk lainya tidak dapat diabaikan. Manusia ciptaan Tuhan sebagai care taker terhadap ciptaan Tuhan lainnya. Oleh sebab itu manusia harus hidup damai dan harmonis dengan sesame manusia dan mahluk lainnya.
Konsep hidup seperti itu bukalah barang baru melainkan sudah ada sejak dulu, yang sudah termuat pada halaman depan Genesis yang berisi tentang bagaimana dunia ini diciptakan, hidup damai dan harmonis bersama.
Margot Anand: Kebahagian yang luar biasa melalui meditasi sehari-hari.
Margot Anand merasakan kebahagianya kembali setelah tingal di Bali secara spiritualitas, menurut dia semua yang ada di Bali dapat membangkitkan ke-spiritualitasnya. Untuk berbahagia seseorang tidak harus menikah dan punya anak. Kebahagian dapat diperoleh melalui kepedulia terhadap anak-anak lain (saat ini ada kurang lebih 50.000 anak asuhnya diseluruh dunia).
Kebahagian yang sempurnah dapat diperoleh dimana saja, dipantai, dipasar, ditempat kerja pendeknya pada semua kegiatan kita sehari-hari yang merupakan dharma kita. Jika hidup dalam dharma kita boleh berharap bahwa kita dapat mengapai kebahagiaan sejati. Meditasi bukanlah sesuatu yang anda lakukan di pagi hari dan kemudian selesai. Meditasi adalah sesuatu yang anda lakukan dalam setiap momen dalam kehidupan anda. Jadikan meditasi sebagai sebuah kebiasaan yang menyenangkan. Karena melalui meditasi kita dapat mencapai kebahagiaan, dan jangan pernah menyia-yiakan waktu, karena dia lebih berharga daripada uang.
Related Topics:
– KOMPAS – Mau Meditasi, Ya Harus ke Bali
– ANTARA – IBMF Tingkatkan Kesadaran Spiritual