Salam Indonesia…
Meskipun tanah masih basah dan hawa dingin menyergap di kalbu,hari itu tertanggal 20 februari 2005, para muda-mudi sang pembawa obor (the torchbearer ) AKC Jogjakarta sudah bersorak sorai mengumandangkan semangat kebersamaan, “banyak jalan satu tujuan ” adalah panji -panji yang ditabuh dalam kehangatan kasih valentine.
Enam tiga puluh pagi serdadu cinta yang berjumlah 25 orang mengumandangkan puja-puji tembang perdamaian di utara boulevard UGM, tidak seberapa lama kemudian rombongan masyarakat dari arah barat yang berjumlah sekitar 500an orang berjalan melintasi kami semangat semakin membahana genderang makin keras ditabuh dan suara-suara kecil kami makin berdecak di hijaunya rumput pelataran UGM dan sebagian dari kami dengan menari bernyanyi kecil telah disibukan book mark yang yang senantiasa adil merata kami bagi.
Jam delapan kurang tiga puluh menit kami meneruskan perjalanan ke utara ,tujuan kami didepan graha shaba tempat mangkalnya para pecinta senam Indonesia ber olah raga dan rasa ,dalam perjalanan tersebut dengan rasa riang dan sumringah sebuah tembang Isqh ibadat kami mainkan slalu sebagai menu pembuka masyarakat Jogja bersarapan ria di warung tenda depan beranda kampus,”maaf bukannya kami mau ngamen tapi kami mau bawakan sebuah pesan cinta di hari valentine dengan book mark ini , terima kasiiih” dan book mark tersebut di bagi sudah di antara mereka yang asik menikmati makanan pagi khas Jogja. Nampaknya matahari sudah tak malu lagi pancarkan cahyanya waktupun sudah beranjak pukul 8.01WTB (Waktu Torch bearer Beraksi) dengan sisa book mark yang hanya tinggal puluhan biji dan semangat yang kami miliki, kami teruskan aksi Valentine ini. Sebuah spanduk aku bangga menjadi orang Indonesia , terpampang dengan indah yang dihiasi rangkaian stero foam berbentuk cinta di bawahnya, membuat orang-orang sekitar lokasi memperhatikan kami,melihat keadaan seperti itu kami jadi semakin bersemangat untuk terus menyanyi,menari,dan mengumandangkan pesan pesan cinta ,bahkan ada anak kecil dari pengunjung senam yang tiba – tiba masuk dan mengikuti aksi kami,benar – benar membuat kami lebih bersemangat, jam sudah menunjukkan pukul 9, mbak Eti dan rombongannya datang membawa seonggok sarapan yang dibungkus dengan kerdus putih ,sungguh kedatangannya membawa pesan tersendiri di krieuk lambung ini.
Jam 9.15 kami teruskan aksi ini dengan berjalan menelusuri jalan pulang menuju parkiran RS swasta , dalam perjalanan tersebut tidak juga kami lupakan untuk senantiasa bernyanyi dan menari mengumandangkan pesaan cinta, sampai pada utara jalan gerbang rumah sakit lagu kami terhenti ,sesaat kami menghela nafas bersama sebagai tanda berakirnya aksi kali ini dengan penuh kelegaan.
Vande Mataram,Vande Mataram,Vande Mataram ..!
Pedro