06.15 pagi 20 February 2005 kami dari Anand Krishna Center Denpasar berkumpul di pintu depan lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar. Lapangan yang sangat ramai setiap hari minggu pagi dan hari-hari libur lainnya karena dimanfaatkan untuk berolahraga santai dan tempat rekreasi keluarga sambil makan bubur ayam yang dapat dibeli di pinggir lapangan.. Suasana dingin masih terasa saat itu dan langit begitu cerah rasanya seperti sehabis dicuci semalam, ketika kami mulai menyiapkan spanduk Ibu Pertiwi dan alat-alat music sederhana untuk mengiringi lagu-lagu yang akan di bawakan oleh The Torch Bearer.
Pagi ini kami mengadakan Aksi Damai hari cinta kasih dunia yang dikenal dengan hari Valentine. Kami muda-mudi yang tergabung dalam Torch Bearers Denpasar memaknai kembali hari kasih sayang ini tidak saja sebagai hari kasih sayang antar muda-mudi yang sedang bercinta, tetapi sebagai hari kasih sayang kepada sesama manusia.
Tepat pukul 06.30 kami yang hadir membuat lingkaran dan hening sejenak kemudian mulai melantunkan doa 4 agama. Setelah selesai membacakan doa, kami mulai beraksi. Ada sebagian yang membagikan bookmark, beberapa menemui wartawan, dan sebagian besar mulai menyanyi. Dimulai dengan lagu Vande Mataram kemudian diikuti oleh lagu-lagu yang lain yang telah kami latih sebelumnya diantaranya lagu terajana,lagu medley lagu-lagu daerah, lagu ishq ibadat, cintailah, dan lain-lain.
Banyak audience yang saat itu sedang lari pagi pada mulanya terheran-heran dan memperhatikan kami menyanyi banyak pula yang tersenyum-senyum dan ikut menyanyi bergoyang bersama, bahkan anak-anakpun ikut bergoyang. Suasana sangat ramai karena selain Aksi Damai dari AKC Denpasar bersamaan pula acara-acara lainnya digelar diantaranya ada lomba aerobic di sebelah timur dan acara promosi dari salah satu merek sepeda motor di sebelah barat. Tapi hal itu tak menyurutkan kami untuk tetap beraksi, karena speaker telah kami siapkan sehingga suara kami tak kalah keras terdengar, yang membuat orang menoleh dan menonton kami bernyanyi.
Banyak diantara kenalan kami yang menyapa kami pagi itu dengan pertanyaan seputar aksi damai itu. Terutama pak Ode sambil menyebarkan bookmark juga berjumpa banyak penggemarnya. Demikian pula dengan ibu guru kita ibunya wulan beberapa kali dia tersenyum dan menyapa kenalan-kenalan beliau. Diantara sebagian besar penerima bookmark ada pula yang bertanya-tanya mengenai kegiatan meditasi dan latihannya. Dengan senang hati kami memberikan informasi kepada mereka.
Tak terasa 2 jam telah berlalu, walau suara sudah hampir habis kamipun menutup lagu terakhir dengan Salam Indonesia dan lagu aku bangga jadi orang Indonesia. Aksi damai ini diliput oleh berbagai media masa antara lain koran Pak Oles, Nusra, dan Bali TV.
Trimakasih Guruji trimakasih atas kebersamaan ini.

