KRONOLOGIS AKSI PERINGATAN SUMPAH PEMUDA 2004
ANAND KRISHNA CENTER JOGJAKARTA

PENDAHULUAN 

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke-78, tanggal 28 Oktober 2004, sekaligus untuk merefleksikan kembali semangat Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian, maka Anand Krishna Center (AKC) Yogyakarta mengadakan rangkaian aksi yang dirangkum dalam tema: “Semangat Sumpah Pemuda – Merajut Kebersamaan, Berbagi Kasih, Bangkitkan Jiwa Indonesia.”

Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan kembali semangat mencintai Ibu Peritiwi, membangkitkan kembali Jiwa Nusantara ditengah lunturnya semangat nasionalisme dan kebersamaan . Yang berkembang malah paham fanatisme sempit dan sektarian yang menyebakan pertikaian putra-putri Ibu Pertiwi. Persatuan mengalai distorsi makna, dimana dipahami sebagai upaya penyeragaman atas nama kepentingan golongan – kompartemen ideologi, suku, ras, dan agama. Yang semuanya membonsai kesadaran dan pemekaran jiwa putra putri Ibu Pertiwi.

Tugu Pal Putih atau tugu Golong-gilig atau lebih dikenal sebagai Tugu Yogyakarta sengaja dipilih sebagai lokasi aksi. Kita mencoba mengingatkan kembali kepada masyarakat Yogyakarta bahwa tugu tersebut bukan sekedar hiasan. Tugu tersebut merupakan warisan kebudayaan, yang aslinya adalah berbentuk lingga dan yoni – yang dulunya dimaksudkan untuk mengingatkan kepada manusia persatuan antara manusia dengan Keberadaan, dengan Alam Semesta. Persatuan antara jagat alit dan jagat ageng Sebuah warisan budaya yang juga mengajarkan kita untuk memandang perbedaan sebagai sebuah kewajaran.

Dengan adanya rangkain kegiatan ini kita juga berharap agar semua putra putri Ibu Pertiwi: Jong Aceh, Jong Batak, Jong Minang, Jong Melayu, Jong Jawa, Jong Bali, Jong Borneo, Jong Sulawesi, Jong Maluku, Jong Nusa Tenggara, Jong Papua dan semuanya untuk mengingat indahnya kebersamaan untuk satu kebersamaan dalam dekapan hangat Ibu Pertiwi. Karena setiap Jong bagaikan jenis bunga yang tumbuh dan memperkaya tamansari Ibu Pertiwi. Jurang perbedaan akan terjembatani oleh bahasa hati yang penuh Kasih.

Kita sirami, rawat, pelihara Pohon Kesadaran yang pernah tumbuh di bumi Nusantara agar ia bisa berbuah dengan lebat – Jiwa Nusantara yang utuh. Kita wujudkan agar setiap hati putra putri Ibu Pertiwi lembab oleh Cinta sehingga pada akhirnya setiap bibir dihiasi senyum dan mengucapkan Damai….Damai……Damai….

Rangkaian aksi Sumpah Pemuda tahun 2004 meliputi:

  1. Performance Art yang dimainkan oleh Pedro, Ari, Sunu, Nunung, Leon, Cahyo, dan Zay.
  2. Nyanyian lagu-lagu yang bernuansa damai dan sejuk oleh kelompok musik Torchbearer AKC Yogyakarta
  3. Pembagian seribu kuntum bunga sebagai ungkapan kasih yang disertai dengan kartu ucapan yang bertuliskan: “Ia yang sadar, jiwanya utuh – takterbagi-bagi. Dan ia yang jiwanya utuh – tak terbagi-bagi, akan selalu barbahasa “PERSATUAN”. Rangkaian bunga ini merupakan hasil kreatifitas peserta putri yang mengikuti latihan di AKC Yogyakarta.
  4. Pembagian kolak dan makanan berbuka puasa untuk para pengamen, pedagang asongan dan tukang becak disekitar perempatan tugu.
  5. Pembagian selebaran yang berisi Sumpah Pemuda bagi orang-orang modern yaitu: Bertanah Air Satu – Tanah Air Ibu Pertiwi, Berbangsa Satu – Bangsa Yang Bhinneka Tunggal Ika, Berbahasa Satu – Bahasa Cinta Kasih. Damai Diseluruh Tanah Ibu Pertiwi.
  6. Pembagian Stiker yang berisi seruan-seruan damai dan tekad untuk membangun Indonesia dengan Kasih

Adapun kronologis rangkaian aksi tersebut adalah sebagai berikut:

Pukul 15.00 
Peserta aksi sudah berkumpul di Jogja Study Center (JSC) dan mulai mempersiapkan diri. JSC merupakan tempat latihan bersama bagi teman-teman AKC Yogyakarta.

Pukul 16.00 
Peserta aksi mulai berangkat dari JSC menuju Tugu Yogyakarta. Para pemain Performance Art berjalan kaki sambil membawa bendera Merah-Putih dan sepanjang jalan meneriakkan Sumpah Pemuda.

Para peserta yang lain menaiki beberap andong yang dipasangi berbagai poster yang antaralain berbunyi: BANGUN INDONESIA DENGAN KASIH, SUMPAH PEMUDA: Bertanah Air Satu – Tanah Air Ibu Pertiwi, Berbangsa Satu – Bangsa Yang Bhineka Tunggal Ika, Berbahasa Satu – Bahasa Cinta Kasih. DAMAI DISELURUH TANAH IBIU PERTIWI, OUR HEARTS BEAT FOR WORLD PEACE, SATU TEKAD INDONESIA. Sepanjang perjalan menuju Tugu Yogyakarta para peserta meditasi AKC membagikan kembang kepada para pengguna jalanraya.

Kelompok musik torrchbearer tanpa henti-henti menyanyikan lagu lagu perdamaian di atas andong yang berjalan .

Pukul 16.20 
Seluruh peserta Aksi sudah sampai di Tugu Yogyakarta. Para Pengurus AKC Yogya memasang  spanduk di Tugu Yoyakarta yang bertuliskan: Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa – Damai di Seluruh Tanah Ibu Pertiwi.

Para pemain teater yang memainkan performance dengan mengelilingi tugu dengan sekujur tubuh dilamuri tanah. Mereka berdiri mematung dan mengacungkan telunjuk yang bermakna bahwa kita masih hidup di bumi yang sama, langit yang sama, dan satu kemanusiaan.

Semua poster dipasang di empat penjuru agar pesan yang hendak kita sampaikan bisa dibaca oleh para pengguna jalan tanpa mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Kelompok Musik torrchbearer mengambil posisi di pinggir jalan sebelah selatan tugu sambil terus menerus menyanyikan lagu dan musik, antara lain: Salam Damai, Sholawat Aarti, Kubawa Damai Bagimu, Assalamualaikum, Selamat Datang Cinta dan lain-lain.

Pukul 16.25 
Pembagian bunga kepada pengguna jalan mulai dilakukan ditiga penjuru tugu Yoyakarta. Disebalah barat dikoordinir oleh Meera dan Lia. Sebelah timur dikoordinir oleh Dadang dan Dede. Sebelah  Utara oleh Ulum dan Oming. Pembagian bunga dilakukan ketika lampu lalulintas berwarna merah agar tidak mengganggu arus lalulintas. Pembagian bunga berjalan denga lancar tanpa hambatan berarti.

Pukul 16.32 
Korlap Aksi menganggap bahwa suara nyayian kelompok musk Torrchbearer kurang terdengar oleh para pengguna jalan yang lewat akhirnya diputuskan untuk memindahkan lokasi bernyanyi ke devider jalan Diponegoro (barat tugu) setelah kompromi dengan teman-teman pengamen jalanan  yang akhirnya mengambil lokasi disebelah timur tugu.

Pukul 14.45 
Rombongan Ibu-ibu beserta anak kecil tiba dilokasi aksi

Pukul 17.00 
Persediaan bunga mulai menipis, maka pembagian bunga hanya di konsentrasikan di dua titik yaitu di jalan Diponegoro (barat) dan jalan Sudirman (timur). Disamping bunga mulai juga dibagikan sticker bersama dengan selebaran.

Pukul 17.15 
Pembagian kolak dan makan berbuka mulai dilakukan. Disekitar jalan Diponegoro sampai pasar Kranggan dikooordinir oleh Kikiq. Disekitar Jalan Mangkubumi (arah Malioboro) dikoordinir oleh Mbak Eti dan Mbak Tuti bersama ibu-ibu yang lain. Pembagian ditujukan kepada para pengamen jalanan, tukang becak dan para pengasong. Teman-teman yang tidak kebagian tugas untuk membagikan terus menyanyikan lagu-lagu perdamaian.

Pukul 17.25 
Aksi dihentikan untuk persiapan buka puasa. Seluruh spanduk dan poster juga dicabut. Spanduk  tersebut akan dipasang selama sebulan penuh di JSC. Sambil menunggu waktu berbuka teman-teman AKC Yogya berkumpul disamping pos polisi lalulintas perempatan Tugu sambil bernyannyi dan berjoget bersama.

Pukul 17.32 
Sirene tanda berbuka membahana…… Waktunya untuk berbuka puasa. Kita menikmati makan berbuka bersama para Bapak Polisi yang mengamankan jalannya aksi yang berbaur dengan peserta aksi. Wajah yang tadinya mulai layu kini mulai berseri kembali…….

Pukul 17.53 
Peserta Aksi kembali ke JSC

Pukul 18.20 
Evaluasi dan Berdoa bersama, mengucapkan terimakasih kepada Keberadaan, kepada Ibu Pertiwi, kepada Guruji Anand Krishna atas blessing-nya sehingga acara Peringatan Sumpah Pemuda berjalan denga lancar.

Beberapa point hasil evaluasi antara lain:

  • Kesuksesan pelaksananaan acara peringatan Sumpah Pemuda tidak menghanyutkan dan mengilangkan kewaspadaan kita semua, sebab di depan masih banyak tugas yang kita emban bersama
  • AKC adalah sarana kita untuk menyebarkan Kasih. AKC adalh milik kita bersama dimana peran kepengurusan  lebih kepada tugas fungsional dibanding struktural. Oleh karena itu jangan sampai  ada anggapan dikotomi antara pengurus-anggota. Kita harus saling bersinergi, saling mengisi. Kita adalah satu kesatuan yang utuh. Dan kita jadikan buku Self Leadership sebagai panduan wajib dalam berorganisasi.
  • Kebersamaan kita dalam Kasih Guruji menjadi contoh bagi organisasi yang lain, Semoga vibrasi  energi Kebersamaan ini menyebar keseluruh Yogyakarta dan sekitarnya, keseluruh tanah Ibu Pertiwi.
  • Kita akan memperluas kesempatan kepada seluruh peserta latihan meditasi untuk mengikuti latihan menyanyi bersama torchbearer. Kesempatan tidak hanya untuk peserta kelas Jumat. Latihan akan dilakukan satu jam sebelum latihan meditasi dimulai.

Rapat Evaluasi ditutup dengan Salam Vande Mataram! Vande Mataram! Vande Mataram! Oleh seluruh Laskar Mataram

Vande Mataram! Vande Mataram! Vande Mataram!

Sembah Sujudku Padamu Ibu Pertiwi

[ lihat photos gallery ]